Padang, Sumbarlivetv – Wali Kota Padang Hendri Septa mengusulkan Sungai Batang Arau menjadi kawasan berlabuhnya KRI Dewaruci dalam pelayaran Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021.
Hal itu disampaikan Hendri Septa sewaktu berdiskusi dengan rombongan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) di Gedung Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Jumat (16/4/2021).
Menurut Hendri, kawasan Batang Arau mempunyai nilai sejarah dimana sungai Batang Arau menjadi penyangga berdirinya Kota Padang di masa lalu.
“Selain sebagai pintu gerbang antarpulau, Batang Arau merupakan kawasan cagar budaya kota tua di Kota Padang,” kata Hendri didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Edi Hasymi.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menetapkan pelabuhan Teluk Bayur sebagai tempat berlabuhnya salah satu kapal bersejarah milik Indonesia itu. KRI Dewaruci akan berlabuh di Kota Padang 1 Oktober 2021 nanti.
Wali Kota menambahkan, Sungai Batang Arau saat ini dalam masa pembersihan melibatkan tenaga ahli dari German. Jika hal itu dapat diselesaikan menjelang kedatangan KRI Dewaruci, maka akan menjadi tempat yang lebih strategis.
Lebih jauh Hendri mengatakan, bahwa Pemerintah Kota Padang mendukung penuh acara pelayaran Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021 menggunakan KRI Dewaruci ini. Kegiatan ini akan menjadi momentum bagi kebangkitan pariwisata di Kota Padang.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jendral Kebudayaan Fitra Ardha mengatakan, bahwa KRI Dewaruci memilik waktu 4 hari berlabuh di Kota Padang. Selama empat hari tersebut akan digelar berbagi kegiatan.
Karena ini festival rempah pasti terkait pangan, kuliner dan berbagai produk turunan termasuk seni. Oleh karena itu kami membutuhkan kerja sama Pemprov Sumbar dan Kota Padang untuk kesuksesan kegiatan ini,” ucap Sesditjen Kemendikbud.
Diketahui, Pelayaran Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021 merupakan pelayaran mengelilingi Jalur Rempah Indonesia menggunakan KRI Dewaruci. Pelayaran dimulai dari Bandar Neira, Maluku, 17 Agustus 2021, dan akan berlabuh di 13 titik pelabuhan Indonesia, diantaranya Medan, Banten dan Surabaya. (Bunga /Prokompim)