Fitnah Akhir Zaman dan Cara Menghindarinya

Sumbarlivetv, Fitnah Akhir Zaman – Fitnah hal yang tidak asing lagi kita temui akhir-akhir ini, Fitnah ini bisa diartikan juga berita bohong atau Hoax. Hoax sangat mudah kita temui, baik ucapan dari mulut kemulut maupun tulisan tangan atau pemberitaan yang menyebar dengan mudah di dunia maya. Apakah disebar untuk kebaikan atau untuk keburukan, tapi lebih banyak sifat buruknya yang disebar untuk menyerumuskan anak cucu Adam dalam sebuah dosa baru. Tidak tahu apa maksud dan tujuannya memberitakan sesuatu yang tidak benar atau bohong, apakah untuk kepentingan pribadi dalam bentuk bisnis? Apakah untuk kepentingan menjatuhkan lawannya dalam bentuk politik? Semua itu dengan mudah dilakukan ummat manusia demi mencapai tujuan dan keinginannya. Salah satunya dengan menyebarkan berita Hoax.

Hal ini tidaklah aneh, karena jauh 1400 tahun yang lalu Rasulullah Muhammad SAW sudah memprediksi hal ini. Apa yang beliau katakan? “Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya’juj dan Ma’juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,” kata Nabi Muhammad dalam satu hadits riwayat Hudzaifah bin Asid al-Ghifari.

Ya fitnah yang merajalela saat ini adalah fitnah Dajjal, pastinya diantara kita sudah tahu seperti apa Dajjal itu, menurut beberapa sumber Dajjal adalah manusia bermata satu karena mata sebelahnya buta dab ada tulisan كَافِرٌ di keningnya, selain itu ia juga mengaku sebagai nabi bahkan Tuhan ummat manusia. Sehingga banyak sekali ummat manusia yang mengikuti langkahnya. Hanya sebagian kecil yang tidak mengikutinya karena tingkat keimanannya yang tinggi yang mampu meloloskanya dari fitnah Dajjal.

Inilah yang terjadi saat ini, begitu mudahnya kita percaya akan suatu berita dan begitu cepatnya penyeberan berita tersebut, yang tak mampu disaring lagi mana berita yang benar dan mana berita yang salah akibatnya banyak membuat gaduh ummat manusia. Rendahnya tingkat keimanan seseorang dan taqlidnya pada orang yang disukai membuat berita bohong atau Hoax ini sering kali cepat menyebar dan mudah diterima sehingga bisa dibilang, tingkat keimanan dan taqlid terhadap seseorang adalah salah satu faktor yang membuat fitnah Dajjal merajalela.

Lantas apakah yang harus kita lakukan saat ini, dikala memang saat ini adalah akhir zaman yang di maksud Rosulullah SAW. Tentunya para ulama dengan berbagai kitabnya sudah menuliskan contoh bagaimana bisa kita terbebas dari fitnah Dajjal dan tentu pula Nabi Muhammad SAW sudah memberikan cara kepada para Sahabat, Tabiin hingga sampai pada para ulama saat ini.

Ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan supaya terhindar dari fitnah Dajjal :

  1. Perkuat diri kita dengan berpegang teguh pada Ajaran Islam.

Artinya kita diminta untuk lebih mendalami dan pembelajari ajaran islam lebih dalam dan menanamkan dalam hati sehingga bisa menjadi karekter hidup seorang muslim. Karena modal utama untuk menghadapi fitnah Dajjal adalah dengan mengenal ajaran Islam dengan benar, terutama lebih mendalami nama dan sifat Allah. Karena dengan mengetahui hal ini, seseorang pasti tidak akan tertipu dengan tipu muslihat Dajjal. Dajjal itu manusia biasa yang butuh makan dan minum, sedangkan Allah tidak demikian. Dajjal itu buta, sedangkan Allah tidak. Tidak ada seorang pun yang dapat melihat Allah di dunia sampai ia mati. Adapun Dajjal bisa dilihat oleh manusia baik yang mukmin maupun yang kafir. Oleh karena itu, ini merupakan isyarat akan pentingnya iman, apalagi dengan mengenal serta memahami nama dan sifat Allah.

  1. Minta perlindungan pada Allah SWT, Khususnya pada waktu Sholat

Ini sesuai dengan bunyi sebuah hadist yang mengatakan : Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ يَقُولُ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ                                                                 شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

“Jika salah seorang di antara kalian melakukan tasyahud, mintalah perlindungan pada Allah dari empat perkara: Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu dari siksa Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah hidup dan mati, dan dari kejelekan fitnah Al Masih Ad Dajjal” (HR. Muslim no. 588).

  1. Menghafal surat Al-Kahfi

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan untuk membaca awal-awal surat Al Kahfi agar terlindung dari fitnah Dajjal. Dalam riwayat lain disebutkan akhir-akhir surat Al Kahfi yang dibaca. Intinya, surat Al Kahfi yang dibaca bisa awal atau akhir surat. Dan yang lebih sempurna adalah menghafal seluruh ayat dari surat tersebut.

Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ حَفِظَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ أَوَّلِ سُورَةِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنَ الدَّجَّالِ

Barangsiapa menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari (fitnah) Dajjal” (HR. Muslim no. 809).

Dari Abu Darda’, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ قَرَأَ عَشْرَ آيَاتٍ مِنْ آخِرِ الْكَهْفِ عُصِمَ مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ ». قَالَ حَجَّاجٌ « مَنْ قَرَأَ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ سُورَةِ الكَهْفِ »

“Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal.” Hajjaj berkata, “Barangsiapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al Kahfi” (HR. Ahmad 6: 446. Syaikh Syu’aib Al Arnauth berkata bahwa sanad hadits ini shahih, perowinya tsiqoh termasuk dalam periwayat shahihain –Bukhari dan Muslim- selain Ma’dan bin Abi Tholhah Al Ya’mari yang termasuk perowi Muslim).

  1. Hindari Dajjal, menjauhlah darinya

Seorang muslimnya tentunya tidak akan sombong akan tingginya ilmu yang dimilikinya. Karenya bilamana bertemu dengan Dajjal maka janganlah menantang, hindarilah, sebagaimana bunyi pesan dari Rasulullah SAW :

Dari ‘Imron bin Hushain, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَمِعَ بِالدَّجَّالِ فَلْيَنْأَ عَنْهُ فَوَاللَّهِ إِنَّ الرَّجُلَ لَيَأْتِيهِ وَهْوَ يَحْسِبُ أَنَّهُ مُؤْمِنٌ فَيَتَّبِعُهُ مِمَّا يُبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهَاتِ أَوْ لِمَا يُبْعَثُ بِهِ مِنَ الشُّبُهَاتِ

Barangsiapa mendengar kemunculan Dajjal, maka menjauhlah darinya. Demi Allah, ada seseorang yang mendatangi Dajjal dan ia mengira bahwa ia punya iman (yang kokoh), malah ia yang menjadi pengikut Dajjal karena ia terkena syubhatnya ketika Dajjal itu muncul” (HR. Abu Daud no. 4319 dan Ahmad 4: 441. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

  1. Masuklah ke Kota Mekah dan Madinah

Dua kota ini menurut beberapa sumber tidak akan mampu dimasuki Dajjal, karena ada Malaikat yang menjaganya, sehingga Dajjal tidak berani masuk kesini. Sebagaimana yang termaktub dalam hadist Fathimah binti Qais Radhiyallahu anhuma, bahwa Dajjal mengatakan, “Lalu aku bisa keluar. Aku akan berjalan di muka bumi, maka tidak akan aku tinggalkan satu kampung pun kecuali aku singgah kepadanya dalam waktu empat puluh malam, selain Makkah dan Thaibah (Madinah al-Munawarah), keduanya diharamkan untukku, setiap kali aku hendak masuk ke salah satu darinya, maka Malaikat akan menghadangku dengan pedang yang terhunus yang menghalangiku untuk memasukinya, dan di setiap lorong darinya ada Malaikat yang menjaganya.” (Shahiih Muslim, kitab al-Fitan wa Asyraathus Saa’ah, bab Qishashatud Dajjal)

Sama-sama kita berdo’a kepada Allah SWT, Semoga kita, keluarga kita, orang-orang yang dekat dengan kita terhindar dari fitnah Dajjal. Ini juga menjadi motivasi kita mari sama-sama memperbaiki diri, mempelajari dan mendalami ajaran Islam untuk kehidupan sehari-hari. Janganlah kita buang-buang waktu lagi, karena hari esok adalah misteri, hari kemarin adalah sejarah dan hari ini adalah anugrah, maka manfaatlah kesempatan yang ada hari ini untuk memperbaiki diri menjadi Insan yang berguna dan mulia di mata Allah SWT. Aamiin

Fattah/hms

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *