Bencana longsor yang melanda Perumahan Tiban Koperasi di Kota Batam

BATAM,SUMBARLIVETV.COM – Bencana longsor yang melanda Perumahan Tiban Koperasi di Kota Batam, Kepulauan Riau, menyebabkan dua warga meninggal, dua warga hilang, dan lima lainnya luka-luka. Masyarakat diminta tetap waspada karena cuaca ekstrem diperkirakan masih terjadi sepekan ke depan.

Longsor terjadi di kawasan Perumahan Tiban Koperasi, Senin (13/1/2025) dini hari. Hujan deras tiga hari berturut-turut memicu runtuhnya material tebing di sekitar perumahan. Setidaknya lima rumah warga tertimbun longsor.

”Korban ada sembilan orang. Lima korban selamat, sedangkan empat tertimbun. Dari empat itu, dua orang ditemukan meninggal, dua lainnya dalam pencarian,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Riau Muhammad Hasbi, Senin siang.

Hasbi melanjutkan, tim SAR gabungan berupaya mencari dua korban yang masih tertimbun longsor di rumahnya. Adapun lima korban selamat sudah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Menurut Hasbi, kontur tanah di Batam secara umum berbukit dan tersebar di banyak tempat. Kondisi tersebut memang rawan bencana longsor, terutama saat musim hujan. Sementara itu, mitigasi bencana relatif kurang, apalagi Kota Batam belum punya BPBD.

”Kami harapkan segera terbentuk BPBD Batam agar hal-hal seperti itu segera bisa dimitigasi dan dibuatkan peta rawan bencananya,” ujar Hasbi. Peraturan daerah terkait pembentukan BPBD Kota Batam, menurut Hasbi, sudah ada dan berharap pejabatnya segera dilantik dan bekerja.

Selanjutnya, Hasbi juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana banjir dan longsor. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca ekstrem masih akan berlangsung hingga 18 Januari 2025.

”Masyarakat yang tinggal di tepi tebing-tebing seperti itu agar lebih waspada agar hal tidak diinginkan seperti ini tidak terjadi,” kata Hasbi.

Secara terpisah, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengimbau warga yang tinggal di lokasi rawan tetap waspada. Jika ada potensi bencana, warga diharapkan melakukan evakuasi dini agar tidak timbul korban.

”Kami juga minta perangkat terdekat RT (rukun tetangga), RW (rukun warga), lurah, dan camat segera melakukan langkah-langkah koordinasi,” kata Amsakar.

Terkait pembentukan BPBD Kota Batam, Amsakar mengatakan, memang akan lahir satu organisasi perangkat daerah (OPD) baru untuk penanggulangan bencana.

”Perdanya ditetapkan tahun lalu, tahun 2025 ini tinggal mengisi formasi. Mudah-mudahan kami bisa segera tindak lanjuti sehingga tahun ini OPD teknis itu sudah ada,” ujarnya.

Liputan :Eky Afriady

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *