Pasaman,Sumbarlivetv.com – Para petani di Padang Kudu, Jorong Binjai,Nagari Binjai,Kec.Tigo Nagari dalam dua tahun terakhir ini mulai tertarik mengembangkan komoditi bernilai ekonomis tinggi yaitu tanaman nilam.(Kamis,17-06-21).
Lagi, pula, kata dia, komoditi perkebunan itu tidak memerlukan lahan yang luas. Selain itu, nilam juga dapat ditanam di bawah tanaman lainnya dan sama sekali tidak menggangu bagi tanaman utama seperti pohon kelapa Sawit atau coklat dan lainnya.
Di Kabupaten Pasaman, saat ini banyak petani yang mengembangkan komoditi tersebut dan hasilnya cukup mengembirakan. Bayangkan saja dalam 1 kg minyak nilai harga berkisar Rp.580- Rp600 ribu.
Hal senada juga disampaikan Ferry, seorang petani di Nagari Ladang Panjang.
Ia selain komoditi jagung sebagai tanaman unggulan dan primadona petani di daerah tersebut, juga akhir-akhir ini mulai banyak dibudidayakan petani.
Petani di daerah itu cukup tertarik mengembangkan komoditi nilam kerena tergiur dengan harga minyak nilam di pasaran cukup tinggi.
Bahkan ada petani yang terbilang ekstrem demi mengembangkan tanaman nilam, tanaman tahunan lain seperti Pohon Pisang dimusnahkan dan diganti dengan tanaman nilam.
Dia mengaku menembang semua pohon Pisang, karena selain sudah kurang produktif, juga karena rawan hama.
Menurut dia, dari pada hasilnya sudah tidak maksimal, lebih baik ditebang dan diganti dengan tanaman nilam yang memang harganya di pasaran cukup tinggi.
Lagi pula, pengembangannya pada tahap awal saja yang memerlukan perlakuan khusus dan serius. Tapi jika sudah tumbuh dan tiba waktu panen akan sangat menguntungkan petani.
Komoditi nilam awal mulanya banyak dikembangkan di Kabupaten Pasaman Barat dan Kabupaten Agam.
Eki Afriadi