Payakumbuh, Sumbarlivetv.com – Foto ini adalah Bioskop Karya yang berada di Jalan Gambir sekarang, masih tegak seperti dulu. Dindingnya kusam dan memudar. Dan memori warga kota ini seperti sedang merintih dan kesakitan. Tetapi begitulah zaman, “Sakali aia gadang, Sakali barubah tapian“.
Bioskop ini dibangun pada masa Pemerintahan Hindia Belanda setelah dibangunnya Bioskop Karya di Padang dan Padang Panjang di tahun 1930-an. Bioskop lainnya seperti Bioskop REX Theater di lokasi Kafe Kobeng sekarang dan juga Bioskop Kencana di lokasi Bakso Borobudur dulu atau dekat Kantor Pemadam Kebakaran.
Bioskop-bioskop ini telah menjadi ikon dan dalam perjalanan memori warga kota. Bioskop Karya tetap tumbuh di dalam film-film India nya, Bioskop Kencana dengan film-film Indonesia-nya, Bioskop REX dengan film-film aksi Barat dan Mandarin.
Warga kota masih mengingat bagaimana spanduk-spanduk film ini dibentangkan. Apabila hari telah sore, mobil-mobil itu mengitari kota untuk mengumumkan film apa yang akan ditayangkan nanti malam. Tentu dengan memberikan brosur famlet film yang direbut anak-anak di sepanjang jalan.
Di bioskop ini, pernah diwajibkan menonton Film Cut Nyak Dien dan film G30 S/PKI untuk anak-anak SD yang diiringi oleh guru-guru pada siang harinya yang panas. “Setiba di dalam bioskop, ruangan sangat gelap. Kursinya dari kayu dan sedikit pengab,” kata Vika Umu Jihanna mengenang masa kecilnya. “Besoknya lewat pula sama orang tua sepulang dari pasar, ternyata kalau malam hari film-film usia 17 tahun ke atas yang diputar setelah melihat poster yang dipajang di depan bioskop itu,” kata Vika Umu Jihanna menambahkan.
Sedangkan pengalaman Doni Dwinanda menambahkan bahwa kalau hari Jumat ada pemutaran film khusus untuk keluarga ABRI. Tinggal manyebutkan anak tentara saja maka masuk pun akan perai. Di pojok bioskop ada kedai Es Campur legendaris yaitu Ncek Kacong. Bagi remaja-remaja yang eksis di tahu 1970 sampai 1980-an pasti tahu dan pernah singgah di sini, kata Doni menambahkan.
feniefendi.family