Krisis Kepercayaan Di Tubuh Polisi

Sumbarlivetv.com Kepolisian Republik Indonesia saat ini sedang dilanda krisis kepercayaan dari masyarakat Indonesia. Diketahui sejak kasus penganiayaan “smack down” seorang mahasiswa yang sedang berdemo oleh oknum polisi jadi trending di pemberitaan nasional, kepolisian seperti tidak habis-habisnya dilanda pemberitaan miring.

Seperti kasus MN oknum polisi yang bertugas di Polsek Lombok Timur menembak rekan kerjanya HT karena terbakar api cemburu. Penembakan itu berawal dari MN yang merasa cemburu karena HT chating dengan istrinya, hingga menyebabkan MN gelap mata dan menembak HT di bagian dada yang menyebabkan rekanya itu meninggal dunia.

Kemudian tindakan Kapolres Nunukan yang menendang dan memukul anggotanya semakin menambah catatan merah arogansi kepolisian dimata masyarakat.

Baca juga :  Fraksi PDIP Ade Perdana Putra Yang Merupakan Anggota DPRD Dharmasraya Memberikan Bantuan PIP Untuk SMP Negri 1 Pulau Punjung

Baru-baru ini Kapolda Kalimantan Tengah memecat lima anggotanya yang dua diantara mereka terlibat kasus penyalah gunaan narkoba.

Selanjutnya kapolsek di Parigi Moutong Sulawesi Tengah meniduri anak narapidana dengan iming-iming akan membebaskan ayahnya yang kemudian diikuti oleh anggota polsek Kutalimbaru yaitu bripka RHL dan Aiptu DR yang mencabuli MU istri seorang tahanan  kasus narkoba, kemudian anggota polisi tersebut juga melakukan pemerasan terhadap MU.

Melihat deretan kasus catatan merah ini wajar saja jika polisi kehilangan kepercayaan dari masyarakat, hingga hashtag GANTI POLISI DENGAN SATPAM BCA dan hashtag PERCUMA LAPOR POLISI bergema di dunia maya.

Melihat maraknya peristiwa negatif yang terjadi dalam instansi kepolisian Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo mengimbau kepada seluruh pimpinan tinggi dan menengah polisi untuk meberikan teladan yang baik kepada bawahanya.

Baca juga :  DISHUB DHARMASRAYA BERLAKUKAN PEMBATASAN JAM OPERASIONAL KENDARAAN ANGKUTAN BARANG

Sigit mengatakan, “Seluruh permasalahan yang terjadi di internal kepolisian disebabkan oleh unsur pimpinanya yang bermasalah hingga tidak mampu menjadi contoh yang baik, karena ikan busuk berawal dari kepalanya” terang Sigit, Rabu (27/10).

Kapolri mengimbau agar pimpinan bersikap tegas terhadap anggota yang bermasalah hingga memberi dampak negatif pada instansi, Sigit berjanji bahwa dirinya tidak akan segan-segan mencopot pimpinan polri yang tidak mampu memberi contoh yang baik bagi jajaranya.

“Kalau tidak mampu untuk membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong” tegas Sigit.

Ini semua saya lakukan demi kebaikan instansi kepolisian yang sudah bersusah payah berjuang, kita harus menjadi teladan, pelayan dan paham akan permasalahan masyarakat lalu mengambil kebijakan yang sesuai, ucapnya.

Baca juga :  Kalemdiklat Polri Resmikan Prasasti Bakti Lembaga Leadership Memorial Sespimma Polri Angkatan Ke-72 Tahun 2024

Polisi harus mampu memberi dan menjamin rasa aman bagi masyarakat, jangan emosi, jangan mudah terpancing, berpikir sebelum bertindak, emosi sesaat akan menyebabkan perbuatan yang tidak terukur yang berpotensi menimbulkan masalah yang bertentangan dengan undang-undang, tuturnya.

Tinggalkan Balasan