Kendari,Sumbarlivetv.com – Meski beberapa kali gagal, Sandi (21) terus mendaftar jadi calon prajurit TNI AD hingga dirinya kali ini bisa mengikuti seleksi tingkat Pusat Calon amtama Prajurit Karir (CATA PK) Gelombang II TA. 2021.
Hal itu disampaiakan Sandi (21) saat diwawancarai sebelum berangkat ke Makassar, Kendari, Sultra Rabu (10/11/2021).
Sandi anak ke 2 dari 5 bersaudara dari pasangan Taher dan Hawana warga kampung Bajau Bungin Permai di Kecamatan Tinanggea, Konawe Selatan.
Menurut Sandi, selain nelayan sebagaimana umumnya orang Bajau, orang tuanya merupakan petani rumput laut.
“Rumput laut ditekuni ayah sejak kecil dan ibu membantu ayah saya mengeringkan rumput laut”ujar Sandi
“Rumput laut dikeringkan lebih dahulu setelah itu dijual ke pengepul dengan harga sekitar 20 ribu per kilogram,”tambah dia
Pemuda Bajau lulusan SMA N Tinanggea ini sampaikan bahwa dirinya termotivasi karena ingin membahagiakan orang tuanya dan juga membuktikan bahwa anak nelayan rumput laut bisa jadi prajurit TNI AD
“Saya daftar 4 kali dan kali ini bisa lanjut ke tingkat pusat. Saya ingin mengangkat derajat orang tua dan juga ingin membuktikan bahwa anak seorang petani rumput laut bisa menjadi prajurit TNI AD,” tegasnya.
Sandi sampaikan kegagalannya dalam seleksi calon prajurit seluruhnya di tingkat pra parade dan parade di tingkat Sub Panda Kendari di tahun 2020 dan 2021
“Yaitu di parade di Caba tahun 2020 dan Catam gelombang II tahun 2020, kemudian Pra parade Caba PK tahun 2021,”rincinya.
Meski berhasil lulus ke tingkat pusat yang akan dilaksanakan di Rindam XIV/Hsn, dirinya masih merasa kurang puas atas capaiannya.
“Saya belum puas dengan hasil yang kemarin, sehingga saya akan berjuang sekuat tenaga dan berbuat yang terbaik demi membanggakan orang tua saya, ” tandasnya penuh semangat.
Sementara itu, sang Ayah, Taher (41) menyampaikan bahwa dirinya ikhlas dan menyerahkan segalanya kepada yang Maha Kuasa.
Kemudian dia katakan bahwa selaku orang tua, dia beserta istirnya hanya bisa berdoa kepada Allah SWT semoga anaknya dapat mewujudkan cita-citanya.
“Sebagai orang tua saya hanya bisa mendoakan agar bisa lulus” ujarnya.
Ismail Jambang