PADANG , SumbarliveTV – Komunitas Banang Sahalai Gelar Pelatihan Merajut Gratis, Ketua Dekranasda Ny. Genny Hendri Septa: Hal Ini Patut Kita Apresiasi!. Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Ny. Genny Hendri Septa mengaku menyambut baik dan memberikan apresiasi atas digelarnya kegiatan ‘Pelatihan Merajut Gratis’ oleh Komunitas Banang Sahalai dengan diikuti para kaum ibu dan remaja putri di wilayah Kota Padang.
Menurutnya, kegiatan yang dilaksanakan komunitas merajut binaan Dekranasda Kota Padang di Sekretariat Dekranasda Kota Padang, Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah selama Sabtu dan Minggu (21-22/5) itu, sangatlah positif dan bermanfaat.
“Kegiatan seperti ini sangat positif dan inilah yang kita inginkan. Kita dari Dekranasda Kota Padang sangat mendukung pelatihan merajut ini karena bisa membantu para kaum ibu dan remaja putri untuk mengikuti pelatihan yang bermuara terhadap kemampuan dan peningkatan skil mereka dalam hal merajut. Semoga berdampak terhadap penambahan penghasilan mereka sehingga menambah pendapatan keluarga,” ujar Ny. Genny sewaktu membuka kegiatan tersebut, Sabtu (21/5/2022) siang.
Istri Wali Kota Padang Hendri Septa itu juga menyebut Dekranasda Kota Padang akan terus bergerak dan berupaya membina industri kecil menengah (IKM)-IKM kerajinan yang ada di Kota Padang.
“Insya Allah, kita akan terus mendukung semua produk-produk lokal yang ada di Kota Padang. Seperti beberapa aksesoris yang saya pakai ini dan itu hasil dari IKM warga Kota Padang sendiri. Maka itu mari kita semua dukung terus produk lokal dengan bangga memakai produk lokal,” ungkapnya.
Sementara itu pada saat yang sama Sekretaris Komunitas Banang Sahalai Rivie Selvianti membeberkan pelatihan merajut tersebut digelar pihaknya berkat dukungan berbagai pihak, terutama ZIS Indosat serta dari Anggota DPRD Kota Padang Pun Ardi dan Dekranasda Kota Padang.
Pelatihan tersebut jelasnya, diikuti sebanyak 77 orang peserta terdiri dari kaum ibu dan para remaja putri di Kota Padang dengan didukung 15 mentor dari Komunitas Banang Sahalai. Dari semua peserta ada yang sudah pandai merajut dan ada yang masih awam dalam hal merajut sama sekali.
“Jadi selama dua hari ini kita memberikan pelatihan dan berbagi ilmu rajutan dengan harapan mereka (peserta) bisa menghasilkan berbagai karya rajutan seperti tas, pakaian, bantal, syal, jacket dan ikat pinggang yang bagus dan bernilai jual tentunya. Masing-masing peserta kita berikan bantuan berupa alat dan bahan paket merajut. Ditargetkan selama dua hari ini minimal masing-masing peserta menghasilkan satu buah hasil rajutan seperti tas. Semoga setelah ini peserta bisa menjadi mandiri dan mampu membuka usaha hasil rajutan,” harap Rivie bersemangat.
Rajo Bungsu/hms