AGAM, SUMBARLIVETV.COM – Fadli Rahmadi, S.Hut., adalah wujud nyata pemuda pelopor perekonomian masyarakat di Jorong Hulu Banda, Nagari Malalak Barat, Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Alumni Fakultas Kehutanan Universitas Muhammadiyah (UM) Sumatera Barat ini berhasil menciptakan sirup herbal dari sumber daya alam yang sangat berlimpah terutama di Nagari Malalak Barat yaitu kulit manis (Cassiavera).
Melalui inovasinya Fadli mampu melonjakkan harga kulit manis hingga sepuluh kali lipat per-kilogramnya, dari sebelumnya 65.000/kg menjadi 650.000/kg setelah diolah dalam bentuk sirup. Hal ini jugalah yang mengantarkannya menjadi utusan Kabupaten Agam dalam Pemilihan Pemuda Pelopor Nasional (PPPN) tahun 2022 hingga lolos ke tingkat nasional. Fadli meraih peringkat pertama dalam kepeloporan bidang pangan dengan nilai rata-rata 8,790 beliau akan berangkat menuju Jakarta pada bulan Juli mendatang dalam seleksi PPPN tingkat nasional.
Kepada sumbarlivetv.com, Putra Agam kelahiran Baso, 5 Oktober 1995 ini mengaku sangat bersyukur dan senang bisa membawa nama daerah ke tingkat nasional. Dan sebagai alumni Fakultas Kehutanan UM Sumatera Barat saya sudah melakukan peran sebagai seorang sarjana untuk masyarakat dengan cara meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Malalak.
Fadli manuturkan inovasinya ini berawal dari keperihatinannya melihat rendahnya harga kulit manis yang menurutnya tidak sesuai dengan pengorbanan yang sudah dilakukan petani dari proses menanam hingga panen yang memakan waktu selama bertahun-tahun.
“Dari proses penanaman seorang petani membutuhkan waktu 6 hingga 9 tahun agar bisa di panen, dan biaya perawatannya saat usia 1 hingga 2 tahun cukup besar, hingga saat pemanenan petani masih mengeluarkan biaya. Ironisnya saat di jual harga kulit manis tertinggi hanya dikisaran 65.000/kg, tentunya hal ini tidak sesuai dengan pengorbanan selama bertahun-tahun”, terangnya.
Beranjak dari situlah Fadli mulai mensosialisasikan serta mengajak masyarakat agar mengolah bahan baku yang mereka punya menjadi sirup, alhamdulillah dari sebelumnya 1kg kulit manis dihargai 65.000 setelah kita olah 1kg kulit manis memberi keuntungan hingga 650.000.
Bukanlah hal mudah meyakinkan kepada masyarakat akan hal ini, Fadli mensiasatinya dengan cara pendekatan sistem kekeluargaan hingga akhirnya usahanya berbuah manis, sebagian masyarakat mau berkumpul dan belajar membuat sirup kulit manis bersama-sama hingga saat ini sirup hasil olahan masyarakat Malalak Barat berhasil dipasarkan. Fadli-pun menamai produk ini dengan sirup Malbar Cassiavera yang berarti Kulit Manis Malalak Barat.
Fadli Rahmadi mengklaim sirup Malbar Cassiavera ini berkhasiat untuk kesehatan, seperti menekan gula darah, hipertensi, melancarkan pencernaan, mag, dan sebagai anti inflamasi/kangker.
Seterusnya Fadli Rahmadi berharap semoga akan lebih banyak pemuda yang termotivasi untuk ikut serta dalam mengolah bahan baku menjadi produk olahan yang bermutu, jangan lagi kita manjual bahan baku karena akan merugikan petani itu sendiri. Serta apa yang telah dia laksanakan memberi pengaruh positif kepada para mahasiswa yang ada di UM Sumatera Barat, dan ini merupakan bukti nyata bahwa lulusan UM Sumatera Barat mampu berada ditengah-tengah masyarakat serta benar-benar anggun dalam moral unggul dalam intelektual, tutupnya.
(Frans Fradinen)