Padang, Sumbarlivetv — Gugah Nurani Indonesia ( GNI) mengelar pertemuan pemangku kepentingan dengan mengangkat Tema,” Bersinergi Untuk Mewujudkan Masyarakat yang Adaptif Terhadap Perubahan Iklim” di Hotel Grend Zuri Padang, Kamis, 2/01/23.
Ketua GNI Kota Padang Rinawati menyampaikan kepada awak media, bahwa giat ini salah satu rangkaian dari kegiatan GNI Padang CDP, dengan program adaptasi perubahan iklim, dan untuk menghujudkan ketangguhan keluarga dalam mengurangi resiko bencana di Kota Padang.
Dan program ini sudah di lakukan sejak tahun 2022, program ini lebih di fokuskan untuk masyarakat yang ada di sepanjang pesisir pantai Sumatera Barat yang saat ini objeknya ada di kelurahan Padang Sarai dan Pasia Nan Tigo Kecamatan Koto Tanggah, ujar Rina.
Selanjutnya kata Rina, kegiatan ini diadakan agar semua element baik masyarakat , keluarga, pemerintahan, dan unsur unsur lain yang terkait bisa beradaptasi dengan perubahan iklim yang terasa nyata di sekitar kita ini.
Seperti, timbulnya potensi bencananya baru disekitar kita seperti abrasi pantai, puting beliung, dan kita lihat dari segi pertanian tanaman tidak tumbuh secara optimal, sehingga konsekwensinya keluarga yang merasakan dampak langsung dari perubahan iklim tersebut, Misalnya harga pokok sembako yang terlalu tinggi dan disini kita mendorong bagaimana terciptanya ketangguhan keluarga. Program ini sudah terlaksana sudah dua tahun dan sudah ada sekitar 410 keluarga yang kita dampingi di dua kelurahan.
Di pertemuan ini kita membangun sinegritas Bersama antara pemangku kepentingan di dalam stakeholder walaupun GNI berkegiatan di dalam dua Kelurahan. Dengan harapan program ini bisa menjadi aspirasi untuk kelurahan kelurahan lain yang ada di kota Padang bahkan tidak tidak menutup kemungkinan Sumatera Barat, pungkasnya.
Dia juga, menjelaskan, dengan adanya pertemuan ini dapat menjadi bahan perbincangan untuk kedepannya baik dari pemerintah, pengawas, masyarakat dan lainnya dalam menghadapi perubahan iklim, sehingga nanti masyarakat lebih adaptif dalam menghadapi perubahan iklim ini.
Optimalisasi pendekatan program ini tentu kita tidak bisa kerja sendiri perlu kolaborasi termasuk dari kawan-kawan media semua pihak harus berkontribusi untuk kerjasama jelas Rina.
Rina juga menjelaskan dalam pertemuan ini akan menampilkan beberapa pemateri yang yang terkait dengan perubahan iklim. Yang menjadi pemateri tersebut adalah, Kadis Perikanan dan Pangan Kota Padang, Kepala Ombudsman Sumbar, Kepala Stasiun Klimatologi Sicincin, Padang Pariaman, dan dari Kalaksa BPBD Padang.
Sementara itu Kadis Perikanan dan Pangan Kota Padang, Guswardi menjelaskan dampak dari perubahan iklim sangat mencekam dimasyarakat yang mengakibatkan naiknya harga pangan.
Bahkan pemko Padang sudah membuat suatu program diperubahan iklim yang dimulai dari pertanian, Masya harus bisa memanfaatkan lahan-lahan kosong dengan menanam komoditas yang di butuhkan oleh masyarakat.
Salah satu program Pemko Padang adalah menyebarkan ribuan bibit cabe ke masyarakat agar bisa ditanam di pekarangan rumah. Dan setiap pekarangan atau lahan lahan yang kosong agar dimanfaatkan untuk penanaman cabe, maupun sayuran sehingga masyarakat bisa menikmatinya, terang Guswardi.
“Setiap pekarangan atau lahan yang ada di rumah-rumah masyarakat agar dapat menanam berbagai tanaman yang dapat mencukupi kebutuhan pangan misalnya cabai, sayur,” terangnya.
Dengan adanya program ini masyarakat akan terbantu dalam peningkatan perekonomiannya, imbuhnya. ( Bunga)