Sumbarlibetv,Padang – Keistimewaan Gadis Minang Berhijab ini di utarakan oleh gadis Minang yang merantau di tanah Jawa.Sambil bersantai di jalan Malioboro kota Jogja.
Saat para gadis minang tersebut sedang bercengkerama dengan teman sekampungnya menggunakan bahasa daerahnya.Karena terdengar ada yang lagi berbicara menggunakan bahasa Minang atau ada orang yang sekampung di tanah Jogja,membuat pengurus IKSB(Ikatan Keluarga Sumatera Barat) Batam yang kebetulan dekat dengan sumber suara tersebut,yang kebetulan sedang di kota Jogja menjadi penasaran dimana asal pembicaraan tersebut.
Setelah ketemu suara asal tersebut langsung saja salah seorang dari pengurus IKSB bertanya kepada para gadis berhijab yang berbicara bahasa minang tadi.”Dima kampuang diak?“,tanya pak Antoni.
“Di padang pak,padang kota di lubuk begalung(lubeg)”jawab gadis berhijab tersebut.”Sakampuang ruponyo adiak-adiak jo awak”,sahut pak Antoni
Pak Antoni merupakan Ketua Generasi Muda sekota Padang di IKSB(Ikatan Keluarga Sumatera Barat),karena pak Antoni orangnya ramah dan supel sehingga setelah kenalan dan mengajak ngobrol satu meja dengan para gadis Minang berhijab tersebut.
“Profesi apo adiak-adiak ko?” Tanya pak Antoni.
Gadis pertama mahasiswi kuliah S2 di salah satu perguruan tinggi di Jogja.Gadis kedua Pramugari di salah satu maskapai penerbangan di Indonesia.Gadis ketiga memang berdomisili di Jogja.
Mereka ber tiga ternyata berteman sudah lama,mulai dari sekolah SMP,SMA sama di kota Padang.
“Kamu jadi pramugari pakai hijab?“,tanya pak Antoni kepada gadis yang berkerja sebagai Pramugari.
“Iya pak”,jawabnya.
“Tidak di larang?“tanya pak Antoni lagi.
“Tidak pak”,jawabnya lagi.
“Pakai hijab kan hilang cantiknya”,tanya pak Antoni kepada para gadis Minang berhijab tersebut.
“Karena hijab inilah kami beruntung,kami berani kemana-kemana dan tidak sembarang laki-laki menegur kami”,jawab para gadis Minang berhijab.
Di tengah asyiknya ngobrol,terucaplah nama pak Fauzi Bahar oleh gadis Minang berhijab,”kami bisa beruntung ini karena pak Wali Kota Padang.Kami mulai pakai hijab sejak SD di saat pak Fauzi Bahar menjadi Wali Kota Padang.Sekarang jika tidak menggunakan hijab sangat risih rasanya”.ucap gadis Minang berhijab.
Walaupun jabatan pak Fauzi Bahar tidak lagi Wali Kota saat itu,tetapi dalam ingatan mereka tetap pak Wali Kota.
Begitu kuat dampak positifnya bagi gadis Minang di saat aturan berhijab di terapkan di zaman pak Fauzi Bahar jadi Wali kota Padang.
Demikianlah perbincangan tentang keistimewaan gadis minang berhijab di Rantau antara awak media Sumbarlivetv tadi malam,hari minggu tanggal 7 februari 2021 dengan pak M.Al Ichsan ketua harian IKSB(Ikatan Keluarga Sumatera Barat) kota Batam di kediaman pak Fauzi Bahar.Yang mana awak media Sumbarlivetv di undang oleh pak Fauzi Bahar untuk memberikan tanggapan tentang SKB tiga Menteri soal seragam.
Baca juga : Wanita Dalam Pandangan Agama Islam dan Adat Minangkabau
Baca juga : Ketua MUI Sumbar “Perempuan MINANGKABAU” Tetap Berjilbab
Ricky