Padang, Sumbarlivetv – Di tengah tegangnya suasana aksi 11 April 2022 di Gedung DPRD Sumatera Barat, sejumlah mahasiswa dari kampus seni (ISI Padang Panjang) menampilkan sebuah performance art atau diartikan sebagai pertunjukan seni menarik. Mereka memperagakan kesenian tradisional Minangkabau, yaitu randai singkat yang diiringi dengan instrumen musik talempong pacik (tangan) yang bertemakan “Minang Demonstran”.
Pada pertunjukan tersebut, terdapat beberapa aktor yang memerankan kesenian tersebut. Masing – masing dari mereka memiliki peran yang berbeda. Ada yang menjadi pemain musik, pemain randai, dan pembaca puisi.
Pertunjukan dimulai bunyian irama talempong pacik yang dimainkan secara apik, di dalam lingkaran kecil. Seiringan dengan irama itu, para pemain randai memasuki area lingkaran dan memeragakan tariannya.
Setelah randai selesai, kemudian dua orang pemain yang bertugas sebagai pembaca puisi mulai melantunkan syair – syairnya yang menggairahkan semangat peserta aksi dengan judul “Sang Demonstran”. Pusi itu dibacakan selang – seling secara bergantian, hingga selesainya pertunjukan.
Koordinator dari Kampus biru tersebut (ISI Padang Panjang), Alda Agustian mengatakan, aksi ini bertujuan untuk menghibur peserta, sekaligus mencairkan suasana demo yang tegang. Selain itu kata Alda, pagelaran randai tersebut juga dimaksudkan untuk mengenalkan kembali kesenian tradisi Minangkabau yang mulai tergerus oleh perkembangan zaman.
Kolaborasi randai dan puisi tersebut memberikan nuansa tersendiri dalam penyampaian pesan. Terutama dalam menyampaikan aspirasi rakyat.
“Kami mewakili rakyat menyampaiakan aspirasinya melalui kesenian yang di muat dalam syair – syair puisi,” kata Alda.
Menurutnya, seni memegang peranan penting untuk menumbuhkan kembali semangat kecintaan terhadap kesenian daerah, khusunya Minangkabau. Biasanya masyarakat Minangkabau mengemukakan pendapat, informasi, dan kabar melalui pertunjukan seni. Karena dengan kesenian, penyampaian kabar lebih cepat diterima dan mengena ke dalam perasaan.
“Seperti halnya randai yang memuat berbagai hikmah dari kisah – kisah kehidupan orang terdahulu,
Alda Agustian – Bunga