Jakarta, Sumbarlivetv.com – Temui Direktur Utama PT.KAI, Walikota Sawahlunto Deri Asta sampaikan usulan untuk atifkan kembali Kereta Api. Usulan untuk mengaktifkan kembali kereta api di Sumatera Barat, khususnya di Sawahlunto, telah disampaikan langsung oleh Walikota Sawahlunto Deri Asta kepada Direktur Utama PT. KAI, Didiek Hartantyo pada pertemuan yang difasilitasi oleh Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade, Senin 24 Mei 2021 kemaren di Jakarta.
Walikota Deri Asta menyampaikan kepada jajaran Direksi PT. KAI bahwa Sawahlunto sangat mendambakan dan membutuhkan dihidupkannya kembali kereta api. Sebab, kereta api ini akan membawa banyak manfaat bagi kota dan masyarakat, terutama dari sisi pariwisata dan transportasi.
“Bagi Sawahlunto, kereta api ini telah menjadi salah satu elemen sejarah yang turut membangun kota ini. Latar belakang dibangunnya jalur kereta api dari Sawahlunto sampai ke Pelabuhan Teluk Bayur di Padang, itu disebabkan untuk transportasi batubara yang ditambang dari Sawahlunto. Setelah tidak ada lagi batubara yang diangkut, maka kereta api ini menjadi fasilitas transportasi publik yang menghubungkan Sawahlunto, Solok, Tanah Datar, Padang Panjang sampai ke Padang,” kata Walikota Deri Asta.
Maka itu, Walikota menuturkan Sawahlunto berharap besar usulan ini dapat direalisasikan oleh PT. KAI yang tentunya juga bersinergi dengan Kementerian Perhubungan, karena untuk urusan jalur rel dan sarana pendukung lainnya itu merupakan bidangnya Kementerian Perhuhungan.
“PT. KAI dan Kemenhub sebenarnya telah mulai bekerja dalam menghidupkan kembali kereta api di Sawahlunto ini. PT. KAI, itu telah mereparasi (memperbaiki) lokomotif uap legenda E 1060 yang kita kenal dengan nama MAK ITAM. Sementara Kemenhub dalam tahun ini sedang melakukan revitalisasi jalur rel kereta api dari Stasiun Kampung Teleng sampai ke Stasiun Muaro Kalaban,” ujar Walikota Deri Asta.
Lebih lanjut, Walikota Deri Asta mengakui bahwa memang, pihaknya pun menyadari bahwa biaya yang diperlukan dalam mengaktifkan kembali kereta api di Sumbar termasuk Sawahlunto ini tentu biaya yang mahal. Namun, Walikota Deri Asta menyebut bahwa meyakini manfaat dan nilai pertumbuhan ekonomi yang bisa dicapai jika kereta api tersebut aktif kembali juga tinggi.
“Aset – aset PT. KAI yang ada di Sumbar termasuk Sawahlunto saat ini, kita harap dengan kerjasama dapat dikelola sehingga menumbuhkan nilai ekonomis. Sebab rasanya sayang sekali aset – aset yang ada saat ini itu dibiarkan begitu saja, padahal potensi ekonomis dan manfaat lainnya ada,” kata Walikota Deri Asta.
Pertemuan Walikota Deri Asta dengan jajaran Direksi PT. KAI ini dengan difasilitasi Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade. Ada tiga isu utama yang dipaparkan Andre beserta enam kepala daerah Kabupaten/Kota yang dilewati jalur rel kereta api dalam pertemuan tersebut, yakni pemanfaatan aset PT. KAI untuk fasilitas publik, rencana pengembangan kereta pariwisata dan pengembangan potensi angkutan (transportasi) logistik di Sumatera Barat.
Sementara, Direktur Utama PT. KAI, Didiek Hartantyo, mengaku sepakat dengan usulan untuk memanfaatkan aset PT KAI untuk pembangunan, rencana menghidupkan kereta wisata dan kereta angkutan logistik di Sumbar.
“Kami akan kaji potensi di tiap-tiap daerah. Semoga pertemuan ini menjadi awal kerja sama kita membangun Indonesia. Harapannya dalam waktu tidak terlalu lama kami akan lakukan kunjungan balasan ke Sumbar. Semoga kolaborasi kita membangun Indonesia bisa kita laksanakan dengan governance yang baik bisa segera terwujud,” kata Didiek.
Atas fasilitasi dari Andre Rosiade, Walikota Deri Asta mengapresiasi dan berterimakasih kepada Andre Rosiade yang telah melakukan upaya mendukung program Pemko Sawahlunto dengan membawa kita dapat bertemu dan berdiskusi dengan Kementerian dan lembaga/instansi negara terkait di tingkat pemerintah pusat.
Fasilitasi ini sangat berkontribusi besar dan strategis bagi Pemko Sawahlunto dalam menjalin sinergi dengan pemerintah pusat. Dalam menemui jajaran Direksi PT. KAI itu, Walikota Deri Asta didampingi oleh Ketua DPRD Sawahlunto, Ny. Eka Wahyu dan Sekretaris Daerah Kota Sawahlunto, Dr.dr. Ambun Kadri.
Hendris/hms