Pasbar,Sumbarlivetv.com -Entah perencanaan yang buruk atau pekerjaan kontraktor yang asal jadi, dengan pagu dana yang di kucurkan miliaran rupiah namun fakta fisik di lapangan terkesan sangat jelek.
Di nilai proyek rehabilitasi kolam atau bak peminjahan/induk/pendederan/ ( DAK ) Dana Alokasi Kusus ( DAK ) bidang kelautan dan perikanan dengan nilai pagu dana Rp = 1.699.999.949,78., ternyata dengan nilai kontrak pantistis besar tidak lah menjamin terlaksananya pekerjaan yang bermutu.
Setiap pekerjaan proyek Finishing merupakan tahap akhir dalam proyek kontruksi yang bertujuan untuk memberikan sentuhah terakhir memastikan bahwa semua elemen bangunan telah siap di gunakan pada tahap ini. Kontraktor di tuntut dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan berbagai detil yang tidak hanya berfungsi secara teknis tetapi juga Estetis.
“Artikel ini akan membahas jenis pekerjaan finshing yang di lakukan oleh kontraktor, serta pentingnya setiap elemen dalam menciptakan hasil akhir yang memuaskan. Mutu pekerjaan adalah salah satu aspek paling terlihat dari pekerjaan finishing.
Buruk bagusnya hasil finshing dari sebuah pekerjaan adalah cerminan bahwa pelaksanaan proyek tersebut dari awal dapat di duga sebagaimana fisik akhir.
Dari pantauan media ini di lapangan jumat 13/12/2024 terkesan sangat buruknya hasil akhir dari pekeejaan tersebut dan di duga kurungnya kajian ketangguhan untuk sebuah kontruksi yang bermutu.
Pada saat di konfirmasi kepada kepala dinas perikanan Zulfi pada hari yang sama mengatakan” benar proyek tersebut sudah kita PHO provisional Hand Over (PHO) yang menurut telah sesuai dengan perencanaan”katanya.
“Lanjut katanya, kalau lebih jelasnya terkait itu, tentu yang lebih paham kontraktor dan konsultannya sambung Zulfi.
Saat di konfirmasi kepada Riri sebagai penyedia jasa dari perusahaan CV. AL HIKMAH MANDIRI” membenarkab bahwa pekerja Rehabilitasi Kolam Di Dinas Perikanan dan Kelautan Pasaman Barat tersebut sudah mencapai bobo 100% dan telah deserah terimakan kepada pihak pengguna jasa” pungkas Riri.
Terus ucapnya, terkait dengan fisik yang kita serahkan Provisional Hand Over ( PHO ) sudah sesuai dengan perencanaan awal dan tidak ada yang kurang setiap aitem” tegas Riri.
Berdasarkan infestigasi media ini di lokasi proyek di nilai kurangan kesetaraan mutu pekerjaan dengan besarnya uanga negara yang di kucurkan. Di minta kepada APH Pasaman Barat agar menindak lanjuti terkait kesetaraan anggaran negara dengan fisik bangunan.
Liputan :Eky Afriady/Doni Saputra