Keluarga Rothschild

Sumbarlivetv.com – Saat bicara mengenai siapa orang terkaya di dunia tentu yang pertama kali muncul di fikiran kita adalah Jeff Bezos atau Bill Gates. Namun pada kenyataanya jumlah kekayaan Jeff Bezos maupun Bill Gates masih kalah jauh jika dibandingkan dengan kekayaan keluarga Rothschild.

Keluarga ini pantas dijuluki sebagai orang terkaya di dunia, keluarga yang merupakan keturunan Yahudi – Jerman ini memiliki kekayaan hingga US$ 500 miliar atau setara Rp 7,2 kuadriliun dari dinasti perbankan yang telah mereka bangun dan kelola bersama secara turun-temurun.

Keluarga Rothschild memiliki Bank yang mampu mengendalikan hampir seluruh uang dunia termasuk Indonesia. Hal itu bisa terjadi berkat kerja keras mereka dalam membangun dinasti perbankan.
Meski jarang di sorot publik, setiap garis keturunan Rothschild dipercaya sebagai keluarga paling kaya sepanjang sejarah kehidupan manusia.

Dibalik pencapaianya dalam meraih kesuksesan pastinya terdapat kisah perjalanan panjang bagaimana perjuangannya dalam membangun pundi-pundi kekayaan. Semasa hidupnya, Rothschild pernah berjanji akan menerbitkan dan mengendalikan uang di seluruh dunia.

Meskipun terdengar mustahil, setelah melalui perjuangan panjang selama lebih dari 230 tahun, akhirnya Rothschild berhasil memiliki hampir seluruh bank sentral di dunia. Kecuali negara Iran, Kuba dan Korea Utara, karena bank sentral di negara tersebut tidak mau menerima suntikan modal dari dinasty ini.

Pendiri pertama dinasti perbankan Rothschild adalah Mayer Amschel Bauer, ia lahir di Frankfurt, Jerman. Amschel Moses yaitu ayahnya bekerja sebagai penukar uang dan penjual kain sutra. Selain itu, ayahnya juga bekerja sebagai pemberi kredit dan pemilik rumah pembukuan.

Sebelumnya, Amschel Moses bukanlah pria kaya meski hidupnya dihabiskan dengan bekerja keras. Setelah Amschel Moses meninggal, Sang anak Mayer Amschel Bauer memutuskan untuk melanjutkan bisnis ayahnya. Sebagai langkah pertama Mayer Amschel Bauer pun mengubah namanya menjadi Mayer Amschel Rothschild.

Saat bekerja di bank. Mayer Amschel Rothschild belajar banyak tentang sistem peminjaman uang yang diturunkan oleh ayahnya. Saat meneruskan bisnis itu, ia memiliki kedekatan dengan Pangeran William salah seorang pelanggan Ayahnya yang merupakan orang terpandang di negaranya.

Bisnis penjualan barang antik dan koin langka pada Pangeran William dan masyarakat adalah cikal bakal dari basis kekayaannya. Hingga tahun 1769, dirinya diangkat sebagai agen pengadilan dengan memiliki berbagai peluang bisnis dan membuatnya semakin kaya.

Mendapatkan harta kekayaan yang melimpah, tidak serta merta membuat dirinya bermalas-malasan dan duduk bersantai di dalam rumah. Rothschild mengambil langkah berani dengan memutar jalur bisnisnya dari penjualan barang antik ke bidang perbankan yang dia rasa akan memberi keuntungan yang lebih besar. Pada 1785, Ia mulai menyediakan dana pinjaman kepada para pelanggannya.

Setalah sekian lama bergaul dan menjalin hubungan bisnis dengan Pangeran William, Rothschild menyadari sebuah fakta menarik. Meminjamkan uang pada pemerintah jauh lebih menguntungkan dibanding ke masyarakat umum. Terlebih nantinya dia akan mendapatkan keuntungan jauh lebih besar serta pinjamannya akan dilindungi oleh pajak negara.

Atas pemikiran tersebut, Rothschild lantas menyediakan layanan perbankan kepada Pangeran William yang diketahui menjadi pewaris tahta Landgrave of Hesse-Kassel di tahun yang sama. Tak disangka saat Revolusi Perancis berlangsung, bisnisnya berkembang dengan pesat. Hal ini lantaran semua bisnisnya telah terhindar dari tuntutan pajak.

Pada tahun 1770, Rothschild menikah dengan Gutel Schanpper dan mendapatkan harta yang sangat banyak dari ayah mertuanya. Setelah menikah, dia dikaruniai lima anak laki-laki, dan lima anak perempuan.
Pada 1790, Rothschild melontarkan pernyataan yang mengejutkan. Ia mengatakan bahwa dirinya yang akan mengendalikan perputaran uang di seluruh negara.

“Hanya Saya Yang Bisa Menerbitkan Dan Mengendalikan Uang Di Suatu Negara, Dan Saya Tidak Peduli Siapa Yang Menulis Hukumnya,” ungkap Mayer Rothschild.

Satu tahun setelahnya, Rothschild berhasil membuktikan semua perkataannya itu. Dia sukses mengendalikan perputaran uang di Amerika Serikat melalui Alexander Hamilton, wakil dari kabinet Washington. Kala itu, Amerika Serikat tengah mendirikan bank sentral bernama First Bank of the United States.

Semakin berjaya, Mayer Rothschil lantas merasa takut jika kekayaannya akan berkurang bila sang anak menikah dengan orang biasa. Untuk itu, pendiri Bank Rothschild ini meninggalkan wasiat agar keluarganya menikah dengan saudaranya sendiri. Diketahui empat cucu perempuannya telah menikah dengan sepupunya. Sedangkan, satu cucu perempuan lainnya dinikahi oleh pamannya sendiri.

Sebelum tutup usia, Mayer Rothschild rupanya telah mengirimkan anak-anaknya untuk mendirikan bank di sejumlah negara. Kelima anak laki-lakinya ditugaskan untuk mendirikan bank di Frankfurt, London, Prancis dan Wina.

Keluarga Rothschil kembali mengakuisisi Bank Sentral Inggris dan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). Selama ratusan tahun pula, anak cucunya sangat aktif mengembangkan bisnis perbankan keluarga. Tak hanya itu, mereka juga dipercaya sering mengancam para pemimpin negara dan kabinet. Keturunan Rothschil bahkan menempatkan orang-orang kepercayaan dari keluarganya untuk mengendalikan dan mengatur bank sentral tersebut.

Selain itu, Keluarga Rothschild juga mengendalikan setiap pemerintahan di level makro. Tak heran, keluarga Rothschild berhasil mengendalikan bank keluarganya di 40 negara. Kejayaan ini sukses membuat mimpi Mayer Rothschild menjadi kenyataan.

Tak ayal, logo Bank Rothschld sendiri digambarkan sebagai simbol persatuan keluarga mereka. Lima anak panah dalam genggaman tangan inilah yang mengisyaratkan persatuan keluarga Rothschild. Logo ini juga menjadi tanda bangkitnya dinasti perbankan Rothschild di seluruh dunia.

Tinggalkan Balasan