Agam, Sumbarlivetv.com – Pandemi covid-19 yang melanda dunia dalam beberapa tahun ini telah berhasil meluluh-lantakan roda perekonomian, terutama masyarakat menegah kebawah. Dalam gemelut yang tak kunjung usai, ada saja oknum tidak berakal, dan tidak memiliki hati nurani yang tega menyelewengkan dana Bantuan Sosial (Bansos) yang seharusnya dialokasikan secara tepat sasaran.
Seperti yang terjadi di nagari Baringin, kecamatan Palembayan, kabupaten Agam. Kuat dugaan telah terjadi penyelewengan dana Bansos sebanyak 39 paket yang diterima oleh 39 orang. Menurut informasi yang kami terima dari salah seorang masyarakat nagari BaringinRidwan (nama samaran/red) mengatakan, “39 paket Bansos yang diberikan ini sama sekali tidak tepat sasaran, bagaimana tidak 23 diantaranya tercantum atas nama orang yang sudah meninggal dunia, 3 diterima orang yang sudah pindah kartu keluarga, dan 13 sisanya diterima oleh keluarga sekretaris nagari. Dan yang tidak kalah mengherankan sekretaris nagari disebut-sebut pernah menerima bantuan Program Keluarga Harapan Bantuan Pangan Non Tunai (PKH BPNT) sedangkan ia memiliki rumah kontrakan di daerah Padang Luar”, terang Ridwan geram.
Sementara itu walinagari Baringin Yul Bahri sangat terkejut mendengar kabar dugaan penyelewengan Bansos di nagari yang dia pimpin tersebut. Kepada sumbarlivetv beliau mengatakan, saya heran siapa oarang yang mendata ini sedangkan saya tidak tahu ucapnya.
Yul Bahri menambahkan jika dirinya hanya hadir saat menyampaikan kata sambutan saja, sedangkan yang membagikan Bansos tersebut adalah Dinas Sosial dan Bank. Saya sangat berterimakasih kepada sumbarlivetv yang sudah datang menemui saya untuk mengkonfirmasi masalah ini, tuturnya.
Disisilain kinerja walinagari Baringin patut dipertanyakan dalam kasus ini, tidak masuk akal jika seorang walinagari tidak mengetahui dugaan penyelewengan Bansos disuatu wilayah yang dia pimpin. Apa saja yang dia kerjakan hingga sampai kecolongan seperti ini?
-Anasril-