Sumbarlivetv.com, Pariaman – Kesenian tradisional Pariaman mahoyak Tambua. Kesenian Tambua ini merupakan salah satu kesenian tradisi asli Pariaman.
Yang sangat menarik di Tambua ini adalah ketika para pemain-pemain Tambua ini menghoyak Tambuanya dengan dendang-dendang yang sudah ditentukan oleh komandonya yaitu “Tukang Tassa”. Untuk memelihara tradisi asli kebudayaan daerah Pariaman ini, agar tidak hilang atau punah ditelan oleg waktu, karena begitu banyaknya alat-alat kesenian zaman sekarang yang lebih modern dan canggih.
Maka berdasarkan hal tersebut, maka Ade Putra selaku pimpinan grup Tambua berupaya selalu menjaga agar tradisi ini selalu ada dan di kenal oleh masyarakat lokal maupun masyarakat luar negara kita. Menurut Ade, “biasanya yang tampil dan sering kita lihat tampil Batambua adalah kaum laki-laki, tapi daya tariknya ini adalah yang menampilkan Tambua ini gadis-gadis remaja. Semangat dan kelihaian mereka dalam memainkan alat-alat tradisional ini tentunya hasil buah dari latihan yang rutin mereka lakukan. Semangat dan kegigihan remaja perempuan tidak kalah dengan kaum lelaki”, Ade mengungkapkan kepada awak media Sumbarlivetv.com.
keinginan dan semangat tersebutlah yang begitu pentingnya untuk melestarikan tradisi leluhur kita ini, tentunya dengan sering menampilkan anak-anak asuhnya ketika berada dikeramaian, ditempat pesta, diacara perlombaan, maupun di acara-acara lainnya.
Dengan cara tersebut sudah pasti menumbuhkan mental dan semangat mereka baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kelompok Tambua kami ini bernama “Putri Lambah” yang memang berasal dari Lambah Kudu, nagari Kudu Ganting Barat kecamatan v Koto Timur kabupaten Padang Pariaman pastinya. Kami berharap apa yang sudah kami lakukan ini setidaknya memberikan semangat baru serta bagaimana kita melestarikan tradisi kita ini, dan siapa lagi yang menjaganya kalau bukan kita.
Mudah-mudahan kegiatan ini jadi inspirasi bagi remaja-remaja yang lain untuk sama-sama melestarikan seni tradisi dan budaya ini. Selain itu, ditempat yang sama Rita mengatakan, “Saya memang hobi bermain Tambua malahan saya sudah bisa Batambua sejak usia dini karena saking senangnya saya dengan alat tradisional ini. Dengan kegigihan latihan kami membuat kelompok Tambua kami ini diperhitungkan dikabupaten Padang Pariaman. Bahkan kami sudah tampil di berbagai daerah di Sumatera barat, diantaranya Padang, Bukittinggi, Payakumbuah, kota Pariaman”.
Rita tidak menampik karena dia sebagai perempuan harus tetap menjaga diri namun keinginan dari dirinya yang kuat menghilangkan keraguan tentang semua itu, ucap dara ini dengan senyum simpulnya.
Besar keinginannya suatu saat nanti sukses dengan apa yang telah dilakukan pada saat ini.
Spesialisasi Rita adalah pemain tassa, demikian juga dengan tokoh masyarakat di Kudu yaitu Hendrizal yang selalu memberikan dorongan, meskipun hari-harinya begitu sibuk, tetapi tidak membuat surut semangatnya untuk memberikan semangat kepada kelompok putri Lambah ini.
“Berikan penampilan yang maksimal disetiap momen dan event yang ada dimanapun dan kapanpun”, ujarnya. mengakhiri pembicaraannya dengan awak media Sumbarlivetv.com. Saya acungan jempol saya untuk beri ungkapan senang saya kepada mereka di setiap penampilan mereka .
Baca juga : Kemenangan LGBT di Pengadilan Distrik
Afdal