Kisah ” Pak Dante” Seorang Petugas Kebersihan Kontrak

Padang, Sumbarlivetv.com — Dante (50), Bapak dua orang anak yang lahir di Bengkulu ini telah 3 tahun bekerja sebagai tenaga kontrak di Pemko Kota Padang, sejak tahun 2020 sampai 2023. Sebagai petugas kebersihan sampah TPS (Tempat Persinggahan Sementara) di daerah Jondul, Kecamatan Padang Selatan sekitarnya, hanya dengan pendapatan Rp1,5 juta per bulan.

Dengan mulai masuk kerja sekitar pukul 05.15 wib sampai pukul 10.00 WIB seharusnya sudah siap, tapi karena sampah masih banyak terpaksa dirapikan atau disusun kembali supaya mudah nanti dinaikkan ke atas mobil pengangkut sampah. Sambil memungut bekas kaleng minuman dan botol Aqua untuk penambah penghasilan tiap bulan yang tidak mencukupi.

“Apalagi dengan mengontrak tempat tinggal satu tahun 6 juta rupiah, itu harus disisihkan tiap bulan Rp500 ribu,” katanya sambil menundukkan kepalanya ke bawah.

“Habis bagaimana lagi, Pak!” katanya sewaktu Media ini mewawancarai di dekat tong sampah yang digelutinya tiap pagi, hingga malam hari sekitar pukul 20.00 WIB.

“Kadang-kadang saking letihnya, sampai di rumah langsung tertidur dan lupa mandi,” katanya lagi.

“Jadi harapannya, kepada bapak walikota dan perangkat-perangkat pejabat lainnya, kalau dapat tolong naikkan status saya dari tenaga kontrak ke tenaga honor,” harapnya dengan mata berkaca- berkaca menahan sedih.

Kisah Dante menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh banyak pekerja dengan status kontrak di banyak tempat di seluruh dunia. Kehidupan sebagai pekerja kontrak seringkali penuh dengan ketidakpastian dan penghasilan yang rendah, membuat pekerja seperti Dante harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka dan keluarga mereka.

Permintaannya untuk naik status dari pekerja kontrak menjadi pekerja honor adalah hal yang masuk akal. Pemerintah dan perangkat berwenang harus mempertimbangkan upayanya dalam pekerjaan dan memberikan penghargaan yang sesuai atas kontribusinya. Peningkatan status pekerja dapat membantu meningkatkan stabilitas finansial dan keamanan pekerjaannya.

Selain itu, perlunya perhatian terhadap kondisi dan upah pekerja kontrak juga menjadi perhatian utama dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil dan berkelanjutan. Pemerintah dan organisasi terkait perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa pekerja, terutama yang berada dalam situasi seperti Dante, memiliki akses yang lebih baik ke peluang pekerjaan yang layak dan berkelanjutan.

Semoga cerita Dante menjadi peringatan untuk memperbaiki kondisi pekerja kontrak dan memastikan bahwa hak-hak mereka dihormati dan kebutuhan mereka terpenuhi.

Murlis/ hms

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *