Komisi II DPRD Sumbar Kunker ke Pasbar Lihat Sentra Produksi Jagung di Kinali

Pasaman Barat,Sumbarlivetv.com – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) melakukan kunjungan lapangan ke kelompok Tani Bancah Kariang, Kampung Sebelah Jorong IV Koto, Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat Kamis (01/07/21).

Dalam kunjungan tersebut, Anggota Komisi II DPRD diketuai oleh Nurfirman Wansyah didampingi oleh Yunisra Syahiran dan Leliarni, serta Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Provinsi Sumbar, yang disambut oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Sukarli, Kepala Dinas Pangan Yas’ari dan Kepala Dinas Perkebunan Edrizal di Kinali untuk melihat secara nyata kerja petani jagung. Karena jagung di wilayah Kinali merupakan produksi terbesar di Pasbar, bahkan di Sumbar.

“Kunjungan kerja kami kali ini ke Pasbar ingin melihat sentra produksi atau lumbung jagung terbesar di Sumbar, salah satunya di Pasbar ini. Ternyata memang benar, tentunya ini akan menjadi perhatian dari pemerintah Provinsi Sumbar.

Ia menambahkan, pemerintah provinsi telah menganggarkan sebanyak 10 persen dari APBD untuk dinas pertanian secara umum. Ini menandakan pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap bidang pertanian. “Ini bertujuan supaya daya beli dan pendapatan masyarakat menjadi meningkat,”lanjutnya.

Lanjutnya, Sebagai bentuk perhatian kepada sentrat jagung di Kabupaten Pasaman Barat, Pemerintah Provinsi Sumbar akan memberikan bantuan bibit jagung sebanyak 4000 hektar di tahun 2021 ini.

“Ini Bantuan paling banyak yang diberikan, jika dibandingkan dengan kabupaten kota lainnya di Provinsi Sumatera Barat. Semoga dengan bantuan ini petani jagung terus bersemangat dan bisa meningkatkan produksi hasil pertanian. Kita juga berharap agar harga jagung tetap stabil bahkan meningkat,”ujar Nurfirman Wansyah.

Supaya lanjut Nurfirman Wansyah, daya beli masyarakat juga meningkat jika harga jagung tinggi. Petani jagung bisa membeli apa yang dia mau dan bisa melanjutkan pendidikan anaknya.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Sumbar Dapil IV Yunisra Syahiran mengatakan bahwa sebagai anggota DPRD Sumbar dan sebagai penyambung lidah rakyat, dirinya akan memperjuangkan aspirasi masyarakat begitu juga dengan aspirasi petani jagung di Kabupaten Pasaman Barat.

“Untuk tahun ini pokok pikiran (Pokir) saya sebanyak Rp7 miliar. Pokir ini akan saya pergunakan untuk masyarakat, berhubung karena saya berasal dari Dapil IV yakni Pasaman dan Pasaman Barat, maka itu akan dibagi. Ke depan agar kondisi perekonomian dan keuangan masyarakatbkembali stabil maka petani akan lebih kita perhatiannya kepadanya,”jelas Yunisra Syahiran.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Pasaman Barat Sukarli, mengatakan jika luas tanam untuk jagung di Pasbar mencapai 44.000 hektar setiap tahunnya. Dari luas tersebut, sentra tertinggi di Pasbar ada di tiga kecamatan yakni Kecamatan Kinali, Kecamatan Luhak Nan Duo dan Kecamatan Pasaman. Sedangkan untuk sentra tanaman padi ada di tiga kecamatan yakni Kecamatan Talamau, Kecamatan Kinali dan Kecamatan Ranah Batahan.

Kita akan mengusulkan, lanjutnya, untuk menjadi Food Astate di Sumbar sentra jagung di Kecamatan Kinali, Luhak Nan Duo dan juga Pasaman. Selain itu, juga akan diusulkan perencanaan koorporasi jagung.

“Untuk tahun ini petani jagung di Pasbar akan mendapatkan bantuan bibit jagung untuk 4000 hektar. Sedangkan untuk tahun 2022 mendatang akan ada bantuan Koorporasi jagung untuk petani, koorporasi ini terdiri dari bantuan bibit jagung, pupuk, alat pengelola pasca panen, gudang, healer, artinya bantuan ini mulai dari bibit sampai produksi jagung”kata Sukarli.

Dalam kesempatan tersebut juga terjadi dialog antara anggota DPRD dan petani jagung. Dalam kesempatan tersebut petani meminta agar pemerintah memperhatikan keberadaan pupuk, karena saat ini untuk mendapatkan pupuk subsidi sangat sulit. Sementara jika petani membeli pupuk non subsidi harganya relatif tinggi.

Selain itu, petani juga meminta agar pemerintah menyediakan sentra pengolahan jagung menjadi pakan, sehingga petani jagung tidak porlu lagi menjual jagung ke daerah lain. Ketersedian pakan ternak di Pasbar juga tercukupi. Petani juga menyampaikan aspirasi terkait dengan hama tanaman yang menyerang daun jagung, sehingga petani merugi dan produksi juga menurun.

Pendri/hms

Tinggalkan Balasan