Sumbarlivetv – Latar belakang terbunuhnya pekerja Agen Premium Minyak Solar (APMS) yang berlokasi di Jl. Ujang Dewa, Kecamatan Nunukan Selatan bernama Anwar akhirnya terkuak. Anwar merupakan korban dari rasa cemburu pelaku yang bernama Thamrin (45), warga Jl. Sei Fatimah RT. 21, Kelurahan Nunukan Barat.
Thamrin diduga kuat nekat menghabisi nyawa Anwar akibat dibakar api cemburu karena menduga putusnya ikatan pernikahannya dengan istrinya yang bernama Ida akibat kehadiran orang ketiga yang tidak lain adalah Anwar, teman sepekerjaan Ida.
Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar, S.I.K melalui Kaur Subbag Humas Polres Nunukan AKP. M Karyadi menjelaskan, hasil interogasi yang dilakukan penyidik terhadap pelaku, diakui tindakannya tersebut didasari ada terjalinnya hubungan gelap antara Anwar dengan istrinya bernama Ida yang dinikahi Thamrin secara siri.
Usai melakukan aksi sadisnya, kata Karyadi, Thamrin datang menyerahkan diri kepada pihak berwajib. Selanjutnya membeberkan peristiwa yang baru saja dia lakukan serta memaparkan alasan yang melatar belakangi kejadian tersebut.
“Pelaku dengan saksi Ida sudah menikah siri pada tahun 2017 lalu di Nunukan. Namun pada tahun 2019 mereka berpisah,” terang Karyadi.
Berdasar penjelasan Ida selaku saksi, hubungan suami istri antara dia dengan Thamrin sudah berakhir. Namun mantan suami sirinya itu tidak mau menerima kenyataan perpisahan tersebut. Sejak saat itu antara keduanya sering terjadi percekcokan sampai akhirnya Thamrin mengetahui adanya hubungan khusus antara mantan istrinya tersebut dengan seorang pria rekan kerja istrinya di APMS UD. Cahaya Makarenu bernama Anwar.
Sebelum peristiwa naas ini terjadi, berdasar keterangan pelaku, Jum’at (25/6) dinihari sekitar Pk. 01.00 Wita, dirinya mendatangi rumah kediaman Ida yang saat itu tengah tidur. Dari rumahnya, pelaku ternyata sudah mempersiapkan minyak tanah, tali karung goni dan korek api. Pelaku berniat membakar rumah mantan istrinya tersebut dengan memasukkan tali karung goni yang sudah dilumuri minyak tanah dan disulut api ke dalam rumah Ida melalui celah pintu dapurnya. Namun upaya itu gagal dengan sendirinya.
Gagal dengan aksi pertamanya, pagi sekitar Pk 09.00 Wita, Thamrin yang terbangun dari tidurnya terpikir untuk membunuh Anwar yang dianggapnya telah merebut Ida dari tangannya. Thamrin selanjut ke Pasar Yamaker membeli sebilah parang. Dengan senjata tajam yang dibeli seharga Rp. 130 ribu itu lah, Thamrin mendatangi Anwar di tempatnya bekerja dan berpura-pura ingin mengisi BBM kendaran roda dua yang dia gunakan.
Menurut Karyadi, detik-detik menjelang terjadi kasus pembacokan tersebut, Anwar yang berada di APMS tempatnya bekerja tengah bersama dengan rekan-rekannya yang lain, yakni Ida, Alex, Hamka, dan Gafar. Lebih kurang Pk. 10.15 Wita, datang seorang laki-laki yang tak lain adalah Thamrin, mengendarai sepeda motor matic warna hitam.
Mengklarifikasi berita sebelumnya yang sempat ditayangkan media ini, pelaku sebenarnya tidak berniat membeli BBM. Melainkan, begitu tiba di TKP dan memarkir kendaraannya langsung menghunus parang yang dia bawa dan menyerang Anwar.
“Saat itu korban sedang berdiri dekat dispenser premium. Pelaku datang dari arah belakang langsung membacok kepala dan leher bagian belakang Anwar. Selanjutnya menusuk bagian perut dan punggung korban sehingga Anwar terjatuh tanpa daya,” terang Karyadi.
Melihat korban sudah tidak berdaya, pelaku kemudian membuang parang yang dia gunakan lalu dengan kendaraan roda duanya datang ke Mapolres Nunukan untuk menyerahkan diri.
Informasi lain yang diperoleh media ini, pelaku sehari-harinya bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) KM Anuari yang saat ini tengah sandar di sekitaran Pantai Eching, Nunukan Selatan. Atas perbuatannya, pelaku terancam Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana juncto Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.
👻