Nasional, Sumbarlivetv.com -Bantu pencarian KRI Nanggala-402 milik TNI Angkatan Laut yang hilang kontak, Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengerahkan pesawat patroli maritim P-8 Poseidon untuk membantu pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang.
Pesawat milik Angkatan Laut Amerika Serikat tersebut tiba di Bali pada Sabtu (24/04/2021) dini hari tadi dan akan ikut membantu proses pencarian KRI Nanggala 402. Pesawat P-8 Poseidon US Navy tampak terparkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Sabtu (24/04/2021).
Dari penjelasan Juru bicara Pentagon, John F Kirby mengatakan bahwa P-8 Poseidon milik Angkatan Laut AS merupakan jenis pesawat patroli maritim yang dirancang secara khusus untuk misi pencarian, khususnya kapal selam. Dia menyebut pesawat ini canggih.
“Itu merupakan platform canggih yang bisa membantu pemerintah Indonesia untuk mengetahui lebih baik lokasinya (kapal selam-red),” kata Kirby.
Dikutip dari laman resmi Boeing, P-8 merupakan pesawat patroli maritim multi-misi, unggul dalam peperangan anti-kapal selam; perang anti-permukaan; intelijen, pengawasan dan pengintaian serta pencarian dan penyelamatan.
P-8 bisa terbang lebih tinggi (hingga 41.000 kaki) dan bertarung lebih cepat (490 knot). Waktu transit yang lebih singkat mengurangi ukuran Area Kemungkinan saat mencari kapal selam, kapal permukaan, atau penyintas pencarian dan penyelamatan.
P-8 juga dirancang untuk misi ketinggian rendah dan telah membuktikan kemampuannya dalam mendukung misi kemanusiaan serta pencarian dan penyelamatan. Sistem yang terbukti dengan lebih dari 100 pesawat dalam pelayanan dan lebih dari 300.000 jam terbang.
P-8 memiliki dua varian: P-8I, yang diterbangkan oleh Angkatan Laut India, dan P-8A Poseidon, yang diterbangkan oleh Angkatan Laut AS, Angkatan Udara Australia dan Angkatan Udara Kerajaan Inggris.
P-8 direkayasa selama 25 tahun / 25.000 jam dalam uji coba penerbangan maritim paling keras, termasuk operasi yang diperpanjang di lingkungan lapisan es.
Sementara itu, Kapal selam KRI Nanggala-402 masih terus dicari, meski sudah lewat 72 jam sejak dinyatakan hilang kontak. Batas oksigen diperkirakan hanya mampu hingga pukul 03.00 WIB tadi. dari penjelasan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) TNI Yudo Margono mengatakan oksigen di dalam kapal selam tersebut hanya tersedia sampai pukul 03.00 WIB, pagi tadi.
“Masih SAR (search and rescue) terus. (Kekuatan SAR-red) masih seperti kemarin. (Kapal penyelamat) Singapore masih belum datang, kapal Swift Rescue itu nanti jam 23.00 baru sampai,” kata Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispen AL), hari ini, Sabtu (24/04/2021).
Mudah mudahan pencarian ini dapat membuahkan hasil dan para awak kapal selam ini terselamatkan amin
#DIMETRI