Pasaman Barat,Sumbarlivetv.com – Setelah sukses melaksanakan acara panggung rakyat, SPI basis Lubuk karak dan GEMA Petani Sumatera Barat mengadakan agenda diskusi petani perempuan, sebagai agenda penutup perayaan Hari Tani Nasional ke-61,Selasa(28/09/2021).
Acara ini merupakan rangkaian dari acara peringatan Hari Tani Nasional 2021 yang diadakan oleh GEMA Petani Sumatera Barat dan SPI Basis Lubuk Karak.
Diskusi ini mengangkat tema “Mewujudkan Petani Perempuan yang Progresif dan Kreatif dalam Mencapai Cita – Cita Perjuangan SPI.”
Diskusi dilaksanakan secara luring di Sekretariat SPI Lubuk Karak dan juga melalui daring dengan menghadirkan narasumber, yaitu Henry Saragih selaku Ketua umum DPP SPI, Anas Sodikin Presnas DPP GEMA Petani, Zubaidah Tambunan Ketua DPW SPI Sumatera Utara, dan Yarni Herianti Petani Perempuan DPW SPI Bengkulu, serta Ashta, selaku Puan GEMA Petani sumbar sebagai moderator.
Henry Saragih menyampaikan dalam sambutannya tentang pentingnya pendidikan dalam organisasi dan petani perempuan mempunyai peran penting dalam perjuangan agraria.
“Pendidikan seperti ini sangat penting kita lakukan guna supaya para petani perempuan menyadari pentingnya peran mereka dalam perjuangan agraria ini”, ucap Henry Saragih.
Anas Sodikin dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa petani perempuan adalah ibu kedaulatan pangan.
“Perempuan petani adalah ibu kedaulatan pangan, maka sangat wajar bagi kita GEMA Petani selalu bergandengan tangan melawan penindasan kepada kaum petani khususnya kepada petani perempuan”, ucap Anas.
Zubaidah dalam pemaparan materinya menekankan agar tidak ada lagi diskriminasi kepada perempuan petani.
“Tidak ada diskriminasi bagi petani perempuan, perempuan mesti mendapat perlindungan dari kekerasan dan hak-haknya harus terpenuhi. Salah satunya bisa kita lihat di dalam UNDROP atau deklarasi PBB tentang rakyat di pedesaan dan petani yang telah disahkan oleh PBB pada tahun 2018 silam.”, ucapnya dalam penyampaian materi.
Yarni Herianti juga menyampaikan bahwa perempuan juga memiliki kesempatan yang sama seperti laki-laki.
“Perempuan mesti terus belajar dan menyadari tentang hak-haknya sebagai perempuan, dan perempuan juga memilik kesempatan yang sama seperti laki-laki.”, tutupnya.
Agenda diskusi ditutup dengan tanya jawab antara peserta diskusi dan narasumber kemudian diakhiri dengan foto bersama.
Rungo Ashta