Bali, Sumbarlivetv.com- Presiden RI Joko Widodo meninjau hutan mangrove di Provinsi Bali yang telah dibangun sejak tahun 2003. Hutan mangrove ini merupakan model keberhasilan konservasi hutan mangrove yang beriringan dengan alih usaha dari budidaya tambak menjadi multi-usaha lain berbasis ekosistem mangrove, seperti budidaya ikan tangkap, hasil pengolahan produk mangrove non-kayu serta wisata. Dalam kunjungan kerja ini diharapkan dapat memperoleh gambaran mengenai prestasi dan komitmen green economy Indonesia yang dapat ditunjukkan kepada para anggota delegasi G-20 pada sidang G-20 tahun 2022 di Bali nanti.
“Model rehabilitasi mangrove seperti inilah yang ingin kita replikasi, kita copy untuk program rehabilitasi mangrove di provinsi-provinsi yang lain, yang ini akan terus kita lakukan di kawasan-kawasan pesisir untuk memulihkan, untuk melestarikan kawasan hutan mangrove kita. Juga untuk mengantisipasi dan memitigasi dari perubahan iklim dunia yang terus dan akan terjadi”, ungkap Jokowi.
Pemerintah juga mendorong pemulihan mangrove melalui penyesuaian dan peningkatan sistem tata kelola yang mampu memobilisasi peran dan kontribusi sumberdaya multi-pihak dengan memutakhirkan Peta Mangrove Nasional pada tahun 2021. Berdasarkan hasil pemutakhiran tersebut, total luas mangrove di Bali adalah 2.144,79 ha.
Pada kesempatan kunjungan kerja tersebut, Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara didampingi, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Menteri LHK Siti, Wakil Menteri LHK Alue Dohong, Kepala BRGM Hartono dan Gubernur Bali Wayan Koster berkesempatan meninjau hutan konservasi mangrove seluas 1.373 ha, melalui tracking mangrove sepanjang 1.641 m yang telah dibangun pada tahun 2002.
Turut hadir dalam kunjungan kerja Presiden Joko Widodo kali ini antara lain Plt. Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH), Ketua DRPD Provinsi Bali, Panglima Komando Daerah Militer I/X Udayana, Kepala Kepolisian Daerah Bali, dan para Kepala Satker/UPT KLHK di Bali.
Fajar/hms