Dharmasraya, Sumbarlivetv.com – Program kampung ramah lansia dan miliki sekolah lansia jadi kan lansia tetap produktif , Timpeh Taratak tinggi jadi produktif lagi dukung program pemerintah kabupaten melalui dinas terkait seperti Program Kampung Ramah Lansia yang dikemas dalam Program Gerakan Lansia Produktif Saiyo Sakato Beringin Sakti (GL Pro Sasabesa) di Jorong Saiyo Sakato Nagari Taratak Tinggi kecamatan timpeh Kabupaten Dharmasraya, propinsi Sumatera Barat, terpilih menjadi nominator pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional pada 2021.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Pendudukan dan Keluarga Berencana ( SOSP3APPKB) Kabupaten Dharmasraya, Boby Perdana Reza, di Dharmasraya, Jum’at (18/06) mengatakan kompetisi tersebut diselenggarakan oleh pihak Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Republik Indonesia.
“Alhamdulillah program yang digagas oleh pihak Pemerintah Kabupaten Dharmasraya bersama masyarakat dan penggiat sosial di daerah ini, masuk dalam kategori penilaian Top 99,” Ungkapnya.
Menurutnya, program kampung ramah lansia atau yang didaftarkan dengan nama Gerakan Lansia Produktif Saiyo Sakato Beringin Sakti (GL Pro Sasabesa) merupakan bentuk upaya membangun produktivitas kelompok masyarakat lanjut usia (Lansia), melalui beberapa kegiatan seperti sekolah lansia, pertanian, kerajinan, kesehatan seni budaya dan lain sebagainya.
Kadis sosial juga menambahkan penjelasan nya
Dalam pelaksanaannya, para lansia tersebut dikelompokkan dan pembinaannya didampingi oleh para penggiat sosial bersama petugas institusi terkait guna memastikan sasaran kegiatan bisa tercapai dan sesuai yang diharapkan
“Tujuan yang yang ingin dicapai adalah bagaimana kelompok lansia yang notabene masih memiliki kebutuhan dan perhatian dapat dipenuhi hak-haknya selaku bagian dalam kehidupan sosial bermasyarakat, ” Terangnya.
Terpisah, salah satu Pembina program Gerakan Lansia Produktif Saiyo Sakato Beringin Sakti (GL Pro Sasabesa) Dharmasraya, Murni Setiasih SKM, mengaku sangat bangga atas pencapaian yang diraih.
“Jika dilahirkan di daerah perkotaan mungkin program seperti itu sangat biasa dan lumrah, tapi akan berbeda jika program tersebut dilaksanakan di daerah perkampungan yang bisa dikatakan jauh dari keramaian, ” Ungkapnya.
Ia mengatakan, hingga saat ini dari jumlah total lansia sebanyak 3.453 jiwa lebih di daerah itu, pihaknya sudah membina sebanyak 990 jiwa yang tergabung dalam program tersebut.
Mereka dikelompokkan menjadi beberapa bagian yang didasarkan pada minat dan kondisi masing-masing lansia dan saat ini lansia binaan yang tersebar pada tujuh Posyandu Lansia tersebut tetap mampu berpenghasilan antara Rp 300 ribu hingga Rp 600 ribu per bulan.
“Penghasilan tersebut diperoleh dari minat yang dikembangkan masing-masing lansia tersebut diantaranya bertani, berternak dan kerajinan, ” Ulasnya.
Dengan keikutsertaan program tersebut pada penilaian inovasi pelayanan publik tahun ini, ia bersama segenap penggiat dan masyarakat setempat merasakan kebanggaan tersendiri.
“Semoga apa yang telah kami lakukan secara bersama-sama ini dapat menginspirasi siapapun untuk tetap memberikan kesempatan dan perhatian terhadap para lansia di daerah masing-masing, ” Tutupnya. Hal senada juga disampaikan oleh wali nagari Taratak tinggi Ahmad sadar DT tumanggung saat di hubungi awak media ini Dan beliau mengucapkan terimakasih kepada semua kalangan terutama bagi para pengiat sosial dan budaya yang selalu bahu membahu untuk mensukseskan program pemerintah ini dan sangat berharap kepada pemerintah kabupaten melalui dinas terkait untuk lebih meningkatkan perhatiannya melalui program tersebut jelas wali nagari.
Irvan/ Rahmat