Dharmasraya, Simbarlivetv.com — Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, menegaskan bahwa dalam sembilan tahun menjalankan tugasnya sebagai pemimpin daerah, menyadari bahwa ia tidak sepenuhnya bisa memuaskan semua pihak.
“Setiap kebijakan yang diambil bersama, tentu menimbulkan pro dan kontra. Namun, kita selalu berupaya agar setiap kebijakan tersebut dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat,” sebutnya saat menghadiri peringatan ulang tahun Nagari Sungai Duo yang ke-15 pada Selasa (11/02/2025).
Di hadapan masyarakat dan para tokoh setempat, ia menegaskan bahwa setiap keputusan yang diambil didasarkan pada kepentingan bersama, bukan kepentingan individu atau kelompok tertentu.
“Sebagai pengambil kebijakan, saya sadar bahwa tidak semua pihak akan merasa puas dengan setiap keputusan yang dibuat.
Namun, yang terpenting bagi saya adalah bagaimana kebijakan tersebut bisa memberikan dampak terbaik bagi masyarakat luas,” ujar Sutan Riska.
Lebih lanjut, Sutan Riska menyampaikan bahwa selama sembilan tahun kepemimpinannya sebagai Bupati Dharmasraya, ia telah membangun 24 proyek strategis untuk memajukan daerah.
Proyek-proyek tersebut untuk bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Selama sembilan tahun terakhir, kami telah merealisasikan 24 proyek stategis untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Dharmasraya,”
“Pembangunan yang kita jalankan tidak hanya mengandalkan APBD, tetapi juga memanfaatkan anggaran dari pemerintah pusat demi kemajuan daerah kita,” tambahnya.
Sutan Riska juga mengungkapkan bahwa selama masa kepemimpinannya, ia sering dihadapkan pada persoalan-persoalan mendasar.
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah tingginya tuntutan masyarakat terhadap berbagai kebutuhan pembangunan, sementara dana yang tersedia di APBD sangat terbatas.
“Dalam sembilan tahun terakhir, saya melihat sendiri bagaimana kebutuhan masyarakat terus meningkat, sementara kapasitas fiskal daerah kita masih terbatas”
“Oleh karena itu, diperlukan manajemen keuangan yang baik agar setiap rupiah yang tersedia dapat digunakan secara optimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, Sutan Riska memanfaatkan relasi hingga ke pemerintah pusat guna menjemput anggaran tambahan yang dapat membantu menutupi kekurangan APBD Dharmasraya.
Dengan pendekatan yang intensif dan strategi lobi yang baik, ia berhasil mendapatkan berbagai program dan proyek pembangunan yang didanai oleh APBN.
“Kita tidak bisa hanya mengandalkan APBD. Oleh karena itu, saya secara aktif menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan bahwa Dharmasraya mendapatkan perhatian dan anggaran tambahan untuk pembangunan”.
“Alhamdulillah, upaya ini membuahkan hasil dan mampu mendorong percepatan pembangunan di daerah kita,” tambahnya.
Namun demikian jika ada pihak yang belum puas dengan hasil kinerjanya, Ketum Apkasi itu menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya.
“Saya manusia biasa, yang tidak terlepas dari salah dan alpa, mohon maaf yang sebesar-besarnya kalau banyak yang belum sempurna di era kepemimpinan saya,” tukasnya.
R J/ hms