Padang, Sumbarlivetv – Mungkin Satu-satunya sekolah di kota Padang yang memungut biaya parkir hanya SMA Negeri 6 Padang yang berlokasi di Mata Air Kecamatan Padang Selatan ini, terbukti di lahan kosong rumah warga yang tidak ditempati lagi digunakan untuk parkir sepeda motor, begitu informasi dari salah seorang siswa yang tidak mau menyebutkan namanya kepada awak media Rabu,17/6/2021.
Selanjutnya kepala Sekolah SMA Negeri 6 Padang Risdaneti sewaktu dikonfirmasi Jum’at, 11/6/2021 oleh awak media,mengenai pemungutan parkir tersebut, menyebutkan itu tidak ada wewenang sekolah, dan lagi yang parkir di luar pekarangan sekolah itu siswa yang tidak memiliki SIM, dan yang boleh parkir di pekarangan sekolah hanya siswa kelas XI dan kelas XII itu katanya yang sudah memiliki SIM tuturnya kepada awak media.
Masalah parkir di luar pekarangan sekolah itu sudah kami rapatkan dengan Polsek Padang Selatan, dan Babinsa tuturnya pada awak media.Lain lagi cerita dengan petugas parkir yang tidak mau menyebutkan Identitasnya, yang sehari-hari mangkal disana, “kami tidak ada pekerjaan yang lain, kami ambil kebijaksanaan supaya siswa parkir di tempat ini.harus membayar dengan Uang sejumlah Dua ribu rupiah (2000) per motor” tukuk nya pada awak media.
Rudi 42th (nama samaran) salah seorang penjual didekat parkiran sepeda motor itu, juga menyatakan ” parkir diluar pekarangan sekolah ini ada sangkut pautnya atau kerjasama dengan Securiti sekolah yang berinisial “D” kepada awak media” sambil mengambilkan seorang pembeli di tempat jualannya.
Rhm 15th (red) salah satu siswi ” Sebenarnya kami juga keberatan dengan kebijakan dari sekolah ini,mengapa kami tidak boleh parkir di dalam sekolah,,karna kami belum pumya sim. akibat kami tidak boleh pakir di dalam lingkungan sekolah terpaksalah kami harus bayar 2000 rupiah setiap hari nya, padahal jajan saya cuman 10.000 perhari di luar uang minyak, yang di kasih orang tua kami . dan mengapa saya harus pakai motor kesekolah karna ketempat naik angkot dari rumah saya harus jalan kaki dulu sekitar 300 meter dari rumah baru ketemu di jalan besar dan sedih nya lagi pagi itu angkot banyak yang pada penuh hal hasil kami pun terlambat kesekolah. Itulah maka nya kami pakai sepeda motor dan insyaallah kami bisa belajar mandiri dan tak merepotkan orang tua lagi. Tolonglah biarkan kami parkir di dalam lingkungan sekolah uang 2000 sangat besar bagi kami,, toh urusan SIM itukan hurusan pak Polisi bukan sekolah. Lagian umur saya belum sampai 17th buat bikin SIM.tolong lah kami jangan di jadikan lahan uang masuk bagi beberapa oknum,, Kami kesini ingin Fokus belajar Tukup Rhm yang di temui awak media.
#Sapto