Sumpur Kudus Sarat Makna dan Sejarah Yang Butuh Sentuhan Lembut Pemerintah

Sijunjung, Sumbarlivetv.com – Sumpur Kudus Sarat Makna dan Sejarah Yang Butuh Sentuhan Lembut Pemerintah, Minggu (25/4/21) awak media SumbarLiveTv Sijunjung dan awak media Kawasan Sumbar com Sijunjung yang dipimpin oleh seorang dewan direksi dimedia ini bapak Robi dimetri yang secara bersama dengan rekan 2 wartawan dari media ini baik dari biro Sijunjung maupun dari biro dharmasraya lakukan kegiatan touring dibulan ramadhan untuk berbuka bersama dengan para rekan rekan yang ada di kecamatan Sumpur Kudus jelas hendrizal Kabiro nya SumbarLiveTv Sijunjung , dan berkunjung ke kecamatan Sumpur Kudus kabupaten Sijunjung dalam rangka meningkatkan rasa kebersamaan dan persaudaraan dan persahabatan dan dalam kegiatan tersebut para insan pers ini kunjungi sebuah situs bersejarah yang sangat penting bagi perjuangan bangsa Indonesia dikala itu pada masa awal kemerdekaan republik Indonesia dan salah satu bukti dari perjuangan Mr Syafruddin Prawiranegara bersama rekan seperjuangannya kala itu.

Sumpur Kudus Sarat Makna dan Sejarah Yang Butuh Sentuhan Lembut Pemerintah

Apalah jadinya Indonesia kalau PDRI tidak ada dan dibentuk walau PDRI bersifat sementara tapi menjadi penentu untuk kelanjutan dari negara Indonesia sebagaimana yang telah kita nikmati saat ini , dalam kegiatan tersebut
Salah satu yang dikunjungi sebuah Monumen sidang kabinet PDRI yang bertepatan pas di depan rumah sidang PDRI 1949, yang berada di nagari Silantai tampak dan perlu di perhatikan oleh kita secara bersama, kenapa tidak, bangunan monumen kecil itu, disamping sudah tidak berwarna lagi, bendera merah putih pun yang tertancap diatasnya sudah mulai usang dan robek namun tetap berkibar.

Dikesempatan yang sama para awak media ini lakukan bincang bincang santai bersama Juru Pelihara (Jupel) Rumah Sidang PDRI 1949, IRIANIS alias Inong Menerangkan ke para awak media ini katanya; “kompleks Sidang Rumah PDRI 1949”, sudah sepatutnya direnovasi kembali secara berkesinambungan , karena beberapa benda- benda atau alat-alat yang pernah dipergunakan oleh Ketua PDRI Mr. Syafrudin Prawiranegara tempo dulu, sudah dimakan rayap seperti kursi tempat duduknya ketika mengonsep dan menulis, papan lantai dan dinding yang sudah mulai keropos, dan lain lain dan butuh perawatan khusus direhab dan sebagainya imbuh di jupel Dan setidaknya para Lembaga atau instansi yang berwenang kiranya dapat berkunjung dan melihat secara kasat mata kelokasi, dan lagi pula bangunan tersebut sudah merupakan Situs Cagar Budaya, jelas marzeki putra salah satu tokoh pemuda yang peduli akan hal tersebut penuh harap, dan salah satu dari awak media Kawasansumbar.com Sijunjung.

Jupel IRIANIS seketika dijumpai di rumah sidang PDRI Rabu (28/12-2020) menerangkan terkait dengan pemeliharaan situs PDRI ini ada lah sedikit honor yang di terima , honornya lumayan lah ya sebanyak tiga ratus ribu rupiah per bulan kata Iriani sang jupel monumen sejarah dan rumah sidang kabinet PDRI dan sijupel ini mengusul kepada pemerintah kabupaten Sijunjung maupun propinsi dan pusat melalui media ini agar rumah sidang PDRI ini dilengkapi dengan sebuah ruang perpustakaan, harapan sang jupel IRIANIS kepemerintahan kabupaten Sijunjung secara khusus , ketika ditemui oleh tim media ini dirumah sidang PDRI.

Selanjutnya rombongan ini melanjutkan perjalanan menuju pemakaman syekh Ibrahim yang berada di Jorong pintu Rayo kenarian Sumpur Kudus kabupaten Sijunjung tak lengkap rasanya jika kita kesumpur Kudus kalau tidak bersiarah ke makam syekh Ibrahim kata bapak Robi dimetri yang memimpin touring tersebut dan rombongan ini melanjutkan perjalanan ke tugu perjuangan PDRI dan tempat objek wisata alam lubuk pandakian yang juga bagian dari geopark silokek yang berada dijorong pintu Rayo kenarian Sumpur Kudus , dan sempat istirahat sejenak di objek wisata alam ini dan terus melanjutkan perjalanan ke objek wisata alam lainnya yang persis nya di objek wisata alam gunuang tombuak dengan ciri khas nya hutan Pinus dan seribu ngalau dan salah satu bagian dari geopark silokek diranah lansek nan manih ini, begini lah Sumpur Kudus banyak lagi keunikan nya yang tidak sempat dikabarkan oleh media Sumpur Kudus ini sebuah kecamatan yang pernah menjadi pusat komando pemerintahan republik Indonesia di kala itu dimana presiden Soekarno dan wapres Muhammad Hatta di tahan oleh Belanda saat agresi militer Belanda yang kedua karena Belanda tidak ingin Indonesia merdeka dan tetap ingin di jadikan jajahan nya.

Selain sarat dengan nilai sejarah perjuangan bangsa Indonesia Sumpur Kudus juga pusat nya dimana raja ibadat berpusat di ranah Minang dan disumpur Kudus juga memiliki monumen sejarah hari pembentukan kabupaten Sijunjung tepatnya berada di nagari TBA selatan yang sekarang telah berkembang dan melahirkan sebuah kabupaten yang punya slogan maju mandiri dan berbudaya yaitu dengan nama dharmasraya begitu lah Sumpur Kudus.

Disela-sela kegiatan ini Awak media ini sempat meminta keterangan dari seorang warga bernama sipen dan etek Juminah bapak ini berharap Dimana harapan dan keinginan masyarakat Sumpur Kudus ini ke pemerintah baik pusat propinsi dan kabupaten.

Dimana masyarakat mengharapkan Sumpur Kudus ini memiliki akses jalan yang bagus , pembangunan di segala bidang pembangunan dan tempat objek wisata alam yang ada dikecamatan Sumpur Kudus lebih baik lagi kedepannya , memiliki pelayanan kesehatan yang baik , memiliki sarana prasarana pendukung lainnya terutama di bidang pendidikan dan punya pasar yang bagus dan lain lain begitu banyak nya permintaan etek ini sehingga awak media yang mendengar ketawa manis.

Sumpur Kudus sebuah kecamatan yang butuh sentuhan dan perhatian khusus dari pemerintah
Ungkap salah satu tokoh pemuda yang peduli akan kemajuan Sumpur Kudus bernama Budiman , yang juga bagian dari awak media SumbarLiveTv Sijunjung, Lansek manih ranah nan dicinto pungkas Budiman akhiri percakapan ini sambil ketawa manis.

#budiman

Tinggalkan Balasan