Dharmasraya, Sumbarlivetv – Demi mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mendapatkan pendidikan, Ketua DPRD Dharmasraya, Pariyanto, SH meninjau lokasi pembangunan lokal Sekolah Dasar Negeri 04 Timpeh yang terletak di Kampung Jao Nagari Panyubarangan Kecamatan Timpeh, Dharmasraya, Sumbar Selasa 9/2/ 21. Lokal Jauh ini dibangun masyarakat secara swadaya setelah mendapatkan hibah lahan seluas 0.5 hektar dari warga setempat.
“Alhamdulillah hari ini kita telah meninjau lokasi lokal jauh SDN 04 Timpeh yang berada di Kamping Jao. Inshaallah kita akan wujudkan aspirasi masyarakat untuk mendirikan sekolah disini. Namun untuk saat ini inilah bentuk swadaya masyarakat dengan membangun Pondok tenda biru ini, ” ungkap Ketua DPRD Dharmasraya, Pariyanto kepada awak media usai meninjau lokasi pembangunan kelas jauh tersebut.
Selain itu, sambungnya kita juga mendapatkan hibah lahan dari Ibu Linda seluas 0,5 Hektar untuk pembangunan kelas jauh.
“Kita juga meninjau lokasi lahan yang dihibahkan Ibu Linda untuk pembangunan lokal jauh ini, ” ujarnya
Pariyanto menjelaskan sebelumnya anak-anak di kampung jao ini sekolah dengan cara diantar oleh orang tuanya ke SDN 04 Timpeh di Nagari Panyubarangan. Selanjutnya mengingat jumlah siswa/i yang semakin bertambah dan sulitnya para orang tua untuk mwngantarkan anak-anak ke sekolah, maka pihak SDN 04 berinisiatif mengajar ke kampung jao. Begitu juga sebaliknya, para orang tua pun menyediakan satu bangunan seadanya yang dijadikan sebagai tempat belajar bagi anak-anak mereka.
“Saat ini jumlah murid sebanyak 17 orang, kelas 1 sebanyak 10 siswa, kelas 2 sebanyak 4 siswa dan kelas 3 sebanyak 3 siswa,” ungkapnya.
Saat ini, mengingat kondisi pondok yang digunakan sudah memprihatinkan, maka warga disini sepakat untuk mendirikan pondok bambu tenda biru sebagai tempat belajar anak-anak mereka.
“Inshaallah, saya selaku Ketua DPRD Dharmasraya bersama rekan-rekan anggota DPRD dan pemerintah daerah akna membahas ini untuk dapat kita realisasikan pembangunan kelas yamg lebih baik, ” tegasnya
Selain itu, sambungnya Ia mewakili DPRD Dharmasraya dan Pemerintah Daerah mengapresiasi tingginya semangat belajar anak-anak kampung jao, begitu juga dengan orang tua dan masyarakat yang bergotong royong dalam memperjuangkan hak pendidikan anak-anaknya.
“Terkhusus ucapan terima kasih kepada pahlawan tanpa tanda jasa kita, para guru dan kepala sekolah SDN 04 Timpeh yang mau mendidik dan menyisihkan waktunya untuk generasi penerus kita di Timpeh, semoga Allah swt membalasnya dengan yang lebih baik, ” pungkasnya.
Menjadi guru di daerah pelosok tidaklah mudah, butuh perjuangan dan kesabaran. Berbagai tantangan harus dihadapi demi mencerdaskan anak bangsa. Dari sekian banyak guru yang mengajar di daerah pelosok, salah satunya adalah Elfira ( 33) guru honorer. Dia mengajar di SD Negeri Filial 04 Kecamatan Timpeh, Kampung Jao, Nagari Panyubarangan, Kabupaten Dharmasraya, sejak tahun 2006 silam.
Guru muda yang memiliki sepasang anak ini tinggal di Jorong Sitiung, Nagari Sitiung, Kecamatan Sitiung, Kabupaten Dharmasraya. Jarak tempuh sekolah dari kediamannya kurang lebih 40 kilometer, dengan waktu perjalanan 3 jam.
Untuk sampai ke sekolah, dia harus melintasi sungai, jalan mendaki, menurun, terjal belumpur dan hutan perkebunan serta jembatan kayu. Tergelincir, jatuh, lalu bangun lagi, bergelimang lumpur menjadi bumbu wajib bagi pahlawan tanda jasa ini, apalagi dimusim hujan.
Berangkat pagi dan pulang sore hari merupakan tugas wajib yang harus dia lakoni setiap hari, semata- mata untuk memberikan pendidikan bagi anak- anak pelosok negeri Dharmasraya.
Baca juga :
Menurut istri Adi Candra (35) ini, sejak mengabdikan diri pada tahun 2006 lalu hingga sekarang dirinya tetap bersemangat mengajar anak-anak di daerah pelosok Kampung Jao, Nagari Panyubarangan, Kabupaten Dharmasraya. Walaupun untuk melalui semua itu, pakaianya harus kotor oleh tanah. Bahkan rekan seprofesinya sesama guru yang mengajar ditempat yang sama harus membawa sejata tajam untuk jaga- jaga lantaran melewati hutan perkebunan dan semak belukar.
Berawal dari keinginan orang tua murid sebanyak 20 orang yang terdiri dari kelas 1, 2, dan 3 yang bersedia mengantar anak-anaknya ke SDN 04 Timpeh di Nagari Panyubarangan. Namun kita pihak sekolah sepakat untuk mengajar ke Kampung Jao tersebut.
“Kita para guru dan kepala sekolah diberi pilihan untuk menunggu siswa di sekolah atau mengajar di Kampung Jao. Maka kita sepakat untuk mengajar ke Kampung Jao, ” ungkapnya
” Walau menghadapi segudang tantangan, saya tetap bersemangat dalam mengabdikan diri untuk mencerdaskan putra putri Indonesia di wilayah pelosok. Melihat anak-anak terpencil menjadi pintar ada kepuasan tersendiri bagi saya. Mudah-mudahan ada salah satu murid saya nanti menjadi seorang pejabat bahkan menjadi seorang bupati,” doanya Elfira ketika berbincang- bincang bersama Singgalang.
Ia mengaku, suaminya sering menyarankan untuk pindah mengajar ke sekolah yang lebih dekat dari kediamannya. Namun ia menolak lantaran ada kepuasan tersendiri ketika mendidik anak- anak di wilayah pelosok tersebut.
“Saya merasa senang dan bangga melihat semangat anak-anak belajar meski sekalipun berada di daerah terpencil dan dengan pasilitas seadanya,” katanya.
Saat ditanya apa harapan Elfira di hari guru tahun 2020 ini. Ia berharap fasilitas sekolah didaerah pelosok bisa dilengkapi. Selain itu akses jalan menuju tempat dirinya mengajar sebagai guru bisa diperbaiki.
# Robi D/ ard
# Humas