Bantul, Sumbarlivetv.com- Wakil Bupati Bantul : Bahasa Indonesia Jati Diri Bangsa, Wakil Bupati Bantul Joko B. Purnomo, S.E., membuka acara Sosialisasi Penggunaan Bahasa Negara di Ruang Publik Kabupaten Bantul yang diselenggarakan di Ballroom Hotel Alana, Senin (4/10/2021).
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Balai Bahasa Provinsi DIY tersebut diikuti oleh 100 orang peserta perwakilan dari berbagai instasi yang ada di wilayah Kabupaten Bantul.
Wakil Bupati dalam sambutanya memberikan apresiasi kepada Balai Bahasa DIY karena dengan mengadakan kegiatan tersebut merupakan salah satu cara dalam meningkatkan jiwa dan semangat nasionalisme.
” Bahasa Indonesia merupakan jati diri bangsa dengan menggunakan bahasa negara yaitu Bahasa Indonesia secara benar maka ini akan meningkatkan jiwa dan semangat nasionalisme sebagaimana dalam Sumpah Pemuda dinyatakan salah satunya berisi bahwa Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan, ” kata Wakil Bupati.
Dasar penggunaan bahasa Indonesia sudah ada sebelum Indonesia merdeka yang tercantum dalam Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Kemudian, menurut Wakil Bupati setelah era kemerdekaan penggunaan Bahasa Indonesia diperkuat dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36 dan Undang-undang Nomor 24 tahun 2009 pada Bab III tentang Bahasa Negara.
Sosialisasi penggunaan Bahasa Indonesia tersebut merupakan hasil penelitian yang dilakukan Balai Bahasa DIY dengan obyek penelitian sebanyak 120 lembaga yang ada di Kabupaten Bantul.
Balai yang bertugas melakukan pembinaan, pengawasan dan pengkajian Bahasa Indonesia dan sastra daerah meneliti berbagai sarana penanda publik meliputi papan nama lembaga, penunjuk ruang, rambu-rambu, spanduk atau papan pengumuman serta lain sebagainya.
” Sebagai warga negara yang baik dinegara kita tidak lagi ditemukan penyimpangan-penyimbanhan terkait penggunaan Bahasa Indonesia kalau kita menjadi warga yang taat perundangan namun faktanya adalah masih ada pengunaan bahasa Indonesia di ruang publik yang belum sesuai dengan apa yang kita harapkan, ” tambah Wakil Bupati.
Kemudian Wakil Bupati mencontohkan penggunaan bahasa seperti pada sektor bisnis atau ekonomi yang terkadang ada yang tidak pas menggunakan Bahasa Indonesia bahkan menulisnya tidak sesuai.
Fajar/hms