Tanah Datar, Sumbarlivetv – Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian akan melihat langsung potensi yang dapat dikembangkan di nagari yang ada di Tanah Datar, seperti objek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan.
Hal itu dikatakan Wabup Richi Aprian dihadapan Wali Nagari se Kecamatan Sungai Tarab saat silaturrahmi diruangan kerjanya, Selasa (23/03).
“Hari Sabtu atau Minggu saya bersama isteri terkadang berkeliling dengan motor melihat langsung kondisi daerah, kondisi jalan, kehidupan masyarakat hingga potensi wisata yang bisa dikembangkan, seperti di Kecamatan Sungai Tarab, ada potensi wisatanya, kita tunggu kapan Pak Camat ada waktu untuk kita kunjungi,”ujarnya.
Dikatakan Wabup kedepan akan ada aplikasi yang akan dapat diakses melalui internet (ponsel) tentang potensi daerah dan Kecamatan Sungai Tarab diharapkan sebagai percontohan.
“Diaplikasi ini ada berbagai informasi yang dibutuhkan masyarakat, ada market place nya sehingga dapat dimanfaatkan UMKM di nagari, mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah dapat terealisasi,”sebut Wabup Richi.
Camat Sungai Tarab Afrizal pada kesempatan tersebut menyampaikan beberapa ruas jalan yang saat ini menjadi kewenangan kabupaten namun itu seharusnya kewenangan nagari seperti jalan produksi usaha tani dan nagari memiliki anggaran yang bisa dianggarkan untuk pemeliharaan jalan tersebut.
Terkait persoalan rentenir diwilayah Kecamatan Sungai Tarab dikatakan Afrizal sudah berkoordinasi dengan Forkopimca, tokoh masyarakat dan BPR dan direncanakan kegiatan menghimpun infak dan sedekah dari masyarakat dan akan dikelola unit pengumpul zakat.
“Kita juga menggandeng BPR untuk memaksimalkan koperasi, peningkatan kapasitas pengelola Bumnag yang saat ini seluruh nagari di Kecamatan Sungai Tarab sudah punya Bumnag,”ujar Afrizal.
Untuk menunjang pariwisata disampaikan Afrizal ada kegiatan Semarak Pesona Marapi yang akan mengangkat usaha-usaha ekonomi, pariwisata, adat, budaya dan seni.
Pada kesempatan yang sama salah satu wali nagari yaitu Wali Nagari Rao-Rao H. Fahmi Muhammad mempertanyakan persoalan dana Silpa yang sudah hampir 4 tahun senilai Rp.100 juta yang bersumber dari dana BKBK dan rencana rehabilitasi rumah guru dan akan dijadikan aset nagari.
#Rajo Bungsu / Hms Irfan F