Malam Waktu Mendoa Di tempa Warga

PASAMAN,Sumbarlivetv.com – Ketika arus masakan dan penganan dari luar masuk ke Sumbar, warga Jorong Binjai masih bertahan dengan makanan khasnya Apam. Itulah  yang terlihat Senin (20/02/2022) pagi.

Ibu- ibu dari berbagai kalangan, puluhan orang jumlahnya, datang ke samping Rumah untuk memasak Apam. Tidak hanya datang melenggang, Ibu- ibu ini membawa tungku-tungku batu, untuk memasak apam. Memang itulah alat yang digunakan untuk “maapam” (memasak penganan apam).

Memasak apam merupakan tradisi masyarakat Jorong Binjai yang dilaksanakan dalam setahun sekali, tepatnya saat bulan Rajab. Berbagai canda tawa Ibu- ibu dari berbagai kalangan usia pun terlihat saat mengaduk bumbu dan santan kental sebagai bahan dasar membuat apam.

Baca juga :  Lomba Sekota Padang: Evaluasi dan Pemberdayaan UMKM Melalui Senam dan Silaturahmi

“Kami berharap apa yang kami lakukan hari ini bisa ditiru oleh generasi muda, agar tradisi ini tidak hilang di tengah kemajuan zaman,” ujar Netti, salah seorang peserta maapam.

Ia mengatakan, sejak puluhan tahun lalu, saat memasuki bulan Rajab masyarakat mulai melaksanakan tradisi maapam baik secara berkelompok maupun sendiri-sendiri. Mereka lebih memilih ruang terbuka, karena asap yang ditimbulkan dari bahan bakar alami berupa daun kepala kering cukup banyak.

“Bahan-bahannya sangat mudah di dapat, seperti tepung beras yang sudah ditumbuk (dihaluskan), santan kelapa, garam, gula dan pemanis alami seperti gula aren. Setelah itu semua bahan diaduk menjadi satu hingga berbentuk cairan putih,” sebut Netti.

Baca juga :  Pangdam I/BB Resmi Dijabat Mayjen TNI Rio Firdianto

Selain menjaga kelestarian  budaya, tradisi maapam juga dapat menjalin silaturahmi antara sesama.

Eki Afriadi

Tinggalkan Balasan