Sumbar Ingin Berikan Harga Daging Ekonomis di Pemerintahan Joko Widodo
Sumbar Ingin Berikan Harga Daging Ekonomis

Bogor, Sumbarlivetv.com – Kerjasama dengan IPB ingin Sumbar mampu berikan harga daging ekonomis di Pemerintahan Joko Widodo, Dalam memacu percepatan pembangunan Sumatera Barat, pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendirian dengan segala perangkatnya perlu kekuatan kolaborasi dan networking menjadi kunci keberhasilan pembangunan daerah. Birokrasi mesti menggandeng akademisi, komunitas, pengusaha, dan media jika ingin sukses membangun masyarakatnya.

Hal ini disampaikan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah dalam acara Penandatangan Nota Kesepakatan dan Rencana Kerja Antara Pemerintah Provinsi (pemprov) Sumbar dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) tentang Sinergi Pelaksanaan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di IPB Bogor, Selasa (13/4/2021).

Hadir dalam kesempatan tersebut Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, SP, M.Si, Wagub Sumbar Ir. Audy Joinaldy, S.Pt., M.Sc., M.M., IPM, ASEAN.Eng, Dekan Fakultas Institut Pertanian Bogor, Ketua Umum DPD Himpunan Alumni IPB Sumatera Barat Nurul Amri, dan beberapa Kepala SKPD terkait dilingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Sumbar Ingin Berikan Harga Daging Ekonomis di Pemerintahan Joko Widodo

Gubernur Sumbar juga mengapresiasi kerjasama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan IPB dalam rangka bagaimana keilmuan sains dan potensi daerah Sumbar mampu memberikan karya terbaik untuk berkontribusi dalam keberhasilan pembangunan nasional.

“Hari ini kita saksikan tandatangani kerjasama disektor peternakan antara Dinas Pertenakan Sumbar dengan IPB dimana Sumbar memiliki lahan perternakan di Air Runding lahan 2000 ha dan Padang Mengatas Payakumbuh 280 ha, ada rumah potong hewan modren dan produksu bibit semen beku 150 ribu straw. Dan tentunya dengan semua potensi ini Sumbar bersama IPB diharapkan dapat memberikan hasil karya terbaik dengan harga daging ekonomis terjangkau bagi masyarakat dalam pemerintahan Joko Widodo,” seru semangat Mahyeldi.

Baca juga :  Kasat Reskrim Polres Solsel Ditembak, Ini kata Kabid Humas Polda Sumbar

Gubernur Sumbar juga sampaikan, di era globaliasasi dimana informasi dapat diakses dengan begitu mudahnya maka pemahaman akan interaksi dengan lingkungan sekitar harus dibina untuk bersama-sama memajukan potensi masing-masing melalui jalinan kerja sama. Kerja sama yang baik antar daerah dan antar negara di lingkup regional maupun global perlu dibangun berdasarkan skala prioritas kebutuhan masing-masing yang didukung dengan pemahaman dan penguasaan terhadap aspek-aspek kerja sama serta potensi yang dimiliki yang harus ditumbuhkan pada aparatur pemerintah selaku motor penggerak pembangunan untuk meningkatkan pelayanan umum kepada masyakarat.

Sumbar Ingin Berikan Harga Daging Ekonomis di Pemerintahan Joko Widodo

“Dengan pemahaman dan penguasaan aspek kerja sama yang baik, maka kerja sama dapat menjadi salah satu potensi untuk mendukung dan mengisi celah pembangunan yang belum dapat dipenuhi seutuhnya oleh Pemerintah, baik untuk program pembangunan di level nasional maupun untuk pembangunan di level daerah,” ungkap Mahyeldi.

Baca juga :  Kalemdiklat Polri Resmikan Prasasti Bakti Lembaga Leadership Memorial Sespimma Polri Angkatan Ke-72 Tahun 2024

Mahyeldi juga katakan, pertumbuhan generasi milenial dan generasi Z secara revolusioner mengubah cara pandang kita dalam bekerja.

“Dunia semakin dinamis, kehidupannya semakin kompleks, kebutuhannya semakin beragam, ritme kerja semakin mobile dan cepat, serta tantangannya semakin tinggi dan intens. Dimana Pemerintah Daerah harus bisa merespon dan beradaptasi dengan perubahan zaman yang terjadi,” ujarnya.

Mahyeldi katakan saat ini Pemprov Sumbar sedang berupaya melakukan percepatan pemulihan ekonomi daerah melalui disektor unggulan, Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Pariwisata, UMKM, Kelautan dan Perikanan, dengan melakukan sinergitas dengan beberapa pihak, termasuk dengan Institut Pertanian Bogor.

“Pertanian menjadi sektor unggulan di Pemerintahan Kami saat ini, dimana sektor pertanian mempengaruhi 23% perekonomian di Sumatera Barat, yang membuat pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat masih berada di atas rata-rata nasional,” ungkapnya.

Mahyeldi juga katakan, tidak hanya Pertanian, Sumatera Barat memiliki potensi Peternakan, Pariwisata, Kelautan dan Perikanan yang mana akan menjadi primadona baru guna mendongkrak perekonomian di Sumatera Barat. Namun, potensi dimaksud belum di implementasikan secara maksimal serta ditambah kerusakan lahan dibeberapa daerah di Sumatera Barat.

Baca juga :  Panen Hadiah Simpedes, Bank BRI Padang Panjang Bagi Bagi Hadiah ke Nasabahnya

“Kita berharap juga Institut Pertanian Bogor bisa menjadi katalisator Pembangunan di Sumatera Barat, serta menunjang Visi dan Misi Kami, yaitu “Mewujudkan Sumatera Barat Madani yang Unggul dan Berkelanjutan”, dengan 7 program unggulan,” ujarnya.

Mahyeldi katakan, melakukan sinergitas dengan Institut Pertanian Bogor menjadi salah satu solusi yang tepat dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia di Sumatera Barat, dan mempercepat perwujudan produk unggulan di sektor Pertanian, serta meningkatkan ekonomi kreatif dan daya saing kepariwisataan yang telah dituangkan dalam ruang lingkup dari Nota Kesepakatan yang akan kita tandatangani pada hari ini.

“OPD terkait saya minta untuk segera menindaklanjuti dengan membuat rencana aksi lebih lanjut sesuai dengan rencana kerja yang kita susun sehingga penandatangan ini tidak hanya seremonial semata. Penandatanganan Nota Kesepakatan dan Rencana Kerja Sinergitas ini, semua pihak yang terkait dapat melaksanakan komitmennya dengan baik dengan semangat saling berbagi,” pungkasnya.

#Abdilla / Hms

Tinggalkan Balasan