PADANG, Sumbarlivetv.com — Tokoh Sumatera Barat yang juga Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Leonardy Harmaini, Rabu (10/7/2024) di Daima Hotel dibicarakan sejumlah tokoh dari berbagai kalangan. Leonardy dinilai telah banyak memperjuangkan pembangunan di Sumatera Barat dalam berbagai bidang. Generasi muda Sumatera Barat khususnya dan Indonesia umumnya patut dan perlu meneladani pemikiran dan tindak perbuatan Leonardy yang disiplin, kaya gagasan, terus belajar, dan mengurus sesuatu sampai berhasil, sampai berprestasi.
Demikian antara lain kesimpulan yang bisa kita petik, ketika Kapas mengupas Biografi “Pengabdian Tak Bertepi Seorang Leonardy Harmaini, dengan menghadirkan enam pembicara, Saidal Masfiyuddin (Tokoh Golkar Sumbar), Tarma Sartima (Dekan Fisipol Unes), Syarifuddin Arifin (Sastrawan dan wartawan), Firdaus Ilyas (Wakil Ketua Umum PB Lemkari), Nisfan Jumadil (Wakil 1 MPW Pemuda Pancasila Sumatera Barat), dan Fajar Rusvan (Penulis).
Menurut Saidal Masfiyuddin, Leonardy adalah politisi senior Golkar yang kaya berbagai ide dan gagasan. anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat utusan Sumatera Barat tahun 1999, Tokoh kelahiran Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 7 September 1956 ini, untuk meminta kepada pemerintah pusat agar Provinsi Sumatera Barat dijadikan embaskasi haji. Setelah disetujui pemerintah,untuk memenuhi kuota yang diberangkatkan dari Sumbar, Leonardy mengajak calon jemaah haji dari daerah terdekat seperti Jambi dan Bengkulu untuk bergabung ke embarkasi haji Sumatera Barat.
Sementara Tarma Sartima menjelaskan bahwa sebagai politisi Leonardy selalu berkeinginan untuk menambah ilmunya. “Tak hanya dia sendiri, tetapi juga kader-kader Golkar lainnya, salah satunya kini menjadi Bupati Solok Selatan, Khairunnas. Setamat kuliah, untuk sebutan gelar, yang sebelumnya S.Sos (Sarjana Sosial), maka saat Leonardy bersama pihak Universitas Eka Sakti menanyakan langsung ke kementerian, sehingga menteri Pendidikan menyerahkan penamaan gelar kepada perguruan tinggi masing-masing. Sejak itulah ada gelar SIP (Sarjana Ilmu Pemerintahan),” jelasnya.
Sedangkan Syarifudin Arifin bercerita bahwa dia sebagai wartawan selalu mencermati dan mengikuti kiprah Leonardy. “Saya lebih tua tiga bulan dari Leonardy, dan sebagai wartawan saya mengikuti terus kiprahnya di berbagai bidang. Dulu, Leonardy jarang bicara kebudayaan, akan tetapi ketika Seniman Sumatera Barat tidak punya tempat untuk beraktivitas, menyusul dibangunnya hotel di kawasan Taman Budaya Sumatera Barat yang selama ini tempat seniman berkreasi, Leonardy mulai tersentuh dan menunjukkan kepeduliannya. Seniman diundang berdiskusi dan difasilitasi untuk menggelar kegiatan seniman yang menentang pembangunan hotel,” ujar Syarifuddin Arifin, yang dijuluki Penyair Asean ini.
Firdaus Ilyas cerita tentang cara Leonardy membina cabang olahraga karate, dengan mendatangkan pelatih yang lebih jago. Ternyata hasilnya luar biasa. Atlet karate bisa meraih medali satu emas dan satu medali perak yang mengharumkan Indonesia. Leonardy saat ini menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Lemkari
Diskusi yang menyampaikan semacam testimoni ini, dibuka Rektor Unes Prof. Dr. Syufiarma Marsidin. Diskusi juga diselingi pembacaan puisi oleh Dr Andria C Tamsin, penyair dan dosen Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang, kemudian oleh penyair Syarifuddin Arifin dan penyair Fauzul El Nurca.
#Tim