Pariaman, Sumbarlivetv — Dikunjungi Komandan Danlantamal II Padang, Ini Harapan Wako Pariaman. Dikunjungi Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Danlantamal) II Padang, Laksamana Pertama TNI Endra Sulistiyono, ini harapan Walikota Pariaman, Genius Umar. Rombongan Danlantamal yang datang bersama dengan para Asisten dan petinggi Pangkalan Utama TNI AL II Padang ini, selain bersilaturahmi, juga membahas beberapa hal terkait pembuatan Museum Bahari yang akan didirikan di Kota Pariaman.

“Hari ini, kita dikunjungi oleh Danlantamal II Padang yang baru menjabat 1 bulan lebih, beserta rombongan petinggi Lantamal II Padang ke Kota Pariaman, semoga kunjungi ini, dapat memberikan hal yang terbaik untuk kemajuan Kota Pariaman, apalagi kita akan sering bersinergi dalam mendirikan Museum Bahari, eks Kapal KRI Teluk Ratai 509,” ujarnya.

Genius menuturkan, proses administrasi penghapusan aset BMN (Barang Milik negara) ini telah sampai di Kementerian Pertahanan, tinggal menunggu persetujuan dari pejabat terkait di Kementrian Pertahanan, ucapnya.

“Kita telah menyiapkan anggaran untuk menarik KRI Teluk Ratai-509 yang akan dibawa ke Kota Pariaman dengan cara towing (ditarik dengan kapal), dan setelah secara administrasi penyerahan eks Kapal Perang ini selesai, maka kita akan segera membawa kapal tersebut, tentunya akan diperbaiki terlebih dahulu, agar sampai dengan baik ke Kota Pariaman nantinya,” ungkapnya.

Walikota Pariaman ini juga menceritakan kepada Jenderal Bintang satu, Danlantamal II Padang, bahwa Kota Pariaman adalah Pangkalan Besar TNI AL Sumatera, ketika Bukittinggi menjadi ibukota negara dimasa PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia).

” Tercatat dalam sejarah perjuangan ALRI pada masa kemerdekaan, kota Pariaman mempunyai peran yang sangat strategis, terutama saat Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Bukit Tinggi Sumatera Barat periode 1946 – 1949. Pariaman menjadi salah satu basis kekuatan perjuangan maritim rakyat Sumatera Barat, yang tergabung dalam Tentara Rakyat Indonesia Laut Sumatera Tengah atau Resimen ALRI, yang menjadi cikal bakal ALRI Pangkalan Besar Pariaman,” terangnya.

Ia bercerita, pada Agresi Militer Belanda II, tentara Belanda berusaha merebut Pariaman dengan melakukan beberapa kali serangan. Meskipun serangan Belanda semakin gencar, TNI Angkatan Laut tetap bertahan di posisinya masing-masing, salah satunya bunker yang terletak di Jalan Tugu Perjuangan dekat kantor Pos Pariaman sekarang, dimana di dalam bunker tersebut terdapat 36 orang yang terdiri dari TNI Angkatan Laut dan warga sipil, ungkapnya.

“Dari pertempuran yang tak seimbang itu, 34 orang gugur dan hanya dua orang yang selamat dan Para pejuang TNI AL yang gugur tersebut, saat ini dikebumikan di Taman Makam Pahlawan, Kusuma Bangsa, Rawang, Kota Pariaman, sebagai bentuk penghormatan kepada mereka yang telah gugur mempertahankan Kota Pariaman sebagai basis pertahanan TNI AL kala itu”, tuturnya.

Dengan adanya sejarah tersebut, Genius berharap, Kota Pariaman dapat menjadi Kota Maritim atau Kota Bahari yang ada di indonesia, dan dengan dukungan dari Danlantamal II Padang dan jajaranya, kiranya hal ini dapat terwujud, apalagi kalau Museum Bahari, eks Kapal KRI Teluk Ratai 509 sudah berdiri nantinya, akan menambah eksistensi Kota Pariaman sebagai Kota Maritim atau Kota Bahari di indonesia, tutupnya.

Kunjungan Danlantamal II Padang, Laksamana Pertama TNI Endra Sulistiyono, beserta rombongan di Kota Pariaman ini juga didampingi oleh Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mhyuddin, Asisten dan Beberapa Kepala OPD.

Bunga/hms

Tinggalkan Balasan