Memaknai HILANG
Photo Mishal Ibrahim : Memaknai hilang

Sumbarlivetv.com – Memaknai hilang, seseorang kecurian motornya maka ia mungkin berkata “motor saya hilang”. Padahal motornya tidak hilang melainkan berpindah ke tempat lain.

Itu sebabnya dalam hukum fisika dikatakan bahwa “tidak ada energi yang hilang, yang ada hanyalah perpindahan energi”.

Dalam mekanisme alam semesta maka alam semesta tidak pernah mengamalkan kata “hilang”, sebab tidak ada yang hilang jika toh pada hakikatnya tidak ada yang ada.

Kata hilang hanya sering disandingkan dengan ego manusia sebab manusia sering merasa memiliki yang bukan miliknya. Jika Anda tidak merasa memiliki maka Anda tidak akan merasa kehilangan.

Kehilangan bukanlah fakta melainkan sekedar rasa atau ilusi. Sebetulnya bukan kehilangan motor yang menjadi masalah tapi yang jadi masalah adalah “kehilangan rasa memiliki motor”.

Ilusi rasa memiliki inilah yang membuat dunia fana menjadi menarik. Walau motornya itu hakikatnya milik Allah, tapi Dia memperkenankan kita memiliki rasa memiliki motor… Cinta kepada motor pada batas-batas yang tidak melebihi kadarnya.

Q.S. ‘Āli `Imrān:14 – 15. Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

Katakanlah: “Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?”. Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai; mereka kekal didalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah. Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.

Rasa cinta/ingin memiliki dunia tersebut adalah “gak ada apa-apanya” bila dibandingkan dengan Taman Syurga yang Allah tawarkan bagi para muttaqiin.

Dan orang yang bertaqwa justru rela kehilangan harta dan nyawa nya agar bisa mendapatkan Allah dan Taman Syurga-Nya.

Maka bagi orang bertaqwa makna kehilangan adalah kegagalan mendapatkan Ampunan plus Ridho Allah serta Taman Syurga-Nya… Itulah kehilangan sejati…

Sedangkan kehilangan perhatian dari manusia, kehilangan orang yang dicintai, kehilangan pujian, kehilangan proyek, kehilangan uang karena ditipu teman, kehilangan untung karena bisnis gagal, serta berbagai kehilangan dunia lainnya adalah sandiwara belaka, bukan kesejatian.

Jadi mulai hari ini, bila tentang perkara duniawi, maka gagahlah berkata “saya tidak pernah kehilangan apapun, sebab hakikatnya semuanya itu bukan milik saya, semuanya milik Allah, dan hanya Dia yang mampu memberikan kenikmatan lahir batin kepada saya”.

Walhasil, bagi siapapun yang kini sedang merasa kehilangan, semoga bisa bermanfaat dengan artikel ini. In syaa Allah. Aamiin.

GH

Tinggalkan Balasan