Pena Cinta Sang Inspirator Lahir di Tengah Gelombang Pandemi Covid-19, sebagai inspirator yang menemukan kepuasan batin dari forum ke forum menginspirasi ribuan orang di beberapa kota sampai melewati batas-batas negara, pandemi covid-19 telah menjadi racun yang melumpuhkan seluruh agenda perjalanan inspiratif Bung Ruslan. Namun sebagai pencinta literasi yang terus konsisten menulis buku dalam kondisi apa pun, pandemi covid-19 justru telah menjadi energi turbo yang memutar kreativitasnya di rumah. Work from Homme (WFH) membuat akademisi Universitas Ekasakti ini bisa berselancar di atas ribuan halaman buku para tokoh pembuat sejarah dunia, yang kemudian menjadi bahan dasar bangunan narasi dalam menulis buku ini.

Menurut Founder Sipil Institute Jakarta ini, ketika bulan Februari Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi yang melumpuhkan seluruh kegiatan perkantoran, hingga harus bekerja dari rumah, sejak itu “pena Bung Ruslan mulai berbulan madu lagi”. Penanya terus meliuk-liuk berselancar di atas hamparan kertas putih. Bulan Mei sampai Juni adalah puncak bulan madu pena sang inspirator ini, hingga akhirnya pada tanggal 1 Juli 2020 mengalami kontraksi untuk kemudian melahirkan buku berjudul “Pena Cinta Sang Inspirator”.

Melengkapi keterangan penulis, penerbit bapak Arsdiyos Magek Bapayuang mengurai peta narasi buku ini yang dibagi menjadi dua bagian. Pertama, catatan cinta sang inspirator. Mengupas dan merekonstruksi ulang petualangan cinta sang pangeran flamboyan bermata elang “Sawerigading” yang narasi aslinya dalam karya satra terpanjang di dunia “Lagaligo”. Bagian kedua, catatan inspiratif sang inspirator. Berisi tulisan-tulisan inspiratif yang menggugah jiwa, dan pembangkit semangat dalam menaklukkan gelombang kehidupan.

Guru Besar Universitas Sriwijaya Palembang Prof. Dr. Alfitri, M.Si dalam testimoninya mengatakan, kalau seorang inspirator menulis buku, sudah pasti setiap hurufnya mengandung energi penggerak. Diksi katanya bergetar, kalimatnya bergelombang menghantam tembok keangkuhan jiwa, narasinya pemantik sumbu pelita kehidupan. Karya batin ini sungguh menarik karena lahir dari cinta oleh cinta dan untuk cinta. Selamat kepada Bung Ruslan yang selalu produktif menulis buku dalam kondisi apa pun.

Tinggalkan Balasan