Padang, Sumbarlivetv.com – Polemik yang saat ini terjadi di Indonesia merupakan sesuatu hal yang wajar, sebab negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila menganut sistem pemerintahan demokrasi, yang jika dikembalikan pada hukum asal, demokrasi memiliki arti sebagai kekuatan / kekuasaan rakyat.
Presiden adalah lembaga eksekutif yang dipilih rakyat sebagai kepala negara, namun kewenangan tertinggi tetaplah berada ditangan rakyat. Karena itu dibentuk lembaga legislatif yang kita kenal dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mereka bertugas menampung seluruh aspirasi rakyat dan berupaya mewujudkanya demi kemakmuran rakyat, selain itu mereka juga mengawasi kinerja lembaga eksekutif.
Maka dari itu kebebasan berpendapat sudah diatur dalam UUD 1945 dan UU no. 9 tahun 1998 Tentang kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum. Namun sayangnya kebebasan yang sudah diatur oleh undang-undang tersebut malah di ciderai dengan peraturan baru yang bernama UU ITE.
Hal senada juga disampaikan oleh Rio Yulio Candra, Presiden Mahasiswa UMSB (Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat) saat di wawancarai media terkait pro kontra kritikan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) kepada Presiden Joko Widodo, Rabu (30/06).
Kepada media, Dirinya sangat menyayangkan melihat respon dari pemerintah dan pihak Universitas Indonesia sendiri yang malah menunjukan tindakan represif dan otoriternya dalam bersikap.
“Saya selaku Ketua BEM UMSB menyayangkan sekali tindakan tersebut. Seharusnya Presiden Jokowi selaku pemimpin, mampu merespon faktor-faktor yang menyebabkan kenapa dirinya di berikan penghargaan The King Of Lip Servis,” ujarnya.
“Negara demokrasi yang baik akan tercipta ketika kajian ilmiah dibalas dengan jawaban yang ilmiah pula, tidak dengan pujian mulut manis yang tidak ilmiah,” tambahnya.
Dirinya juga menyinggung sikap Universitas Indonesia selaku kampus yang manaungi BEM UI, tidak seharusnya bersikap otoriter terhadap mahasiswanya dengan memanggil dan mengintervensi mereka.
Rio menambahkan “Tindakan, gerakan yang mereka lakukan memang sesuai dengan fakta yang terjadi saat ini. Jika kampus ingin merespon harus dengan hasil kajian yang ilmiah juga, bukan dengan memanggil dan melakukan intervensi terhadap mahasiswa,” tegasnya.
Apa ketua Leon dan kawan-kawan lakukan sudah semestinya terjadi, hal demikian merupakan bentuk ekspresi muaknya masyarakat Indonesia dengan janji-janji yang diucapkan Presiden Jokowi tidak sesuai dengan realita yang terjadi.
Jika melihat pada sejarah “Tindakan represif dan otoriter ini sudah sering terjadi terhadap aksi mahasiswa di negeri ini, mulai dari aksi turun kejalan yang berujung chaos dan tindakan represif dilakukan oleh aparat keamanan yang seharusnya mengayomi dan melindungi masyarakat di negeri ini,” ungkapnya dengan penuh ketegasan.
Lebih lanjut Presiden mahasiswa UMSB tersebut mengatakan, sampai aksi media yang berujung peretasan terhadap akun media sosial yang dianggap tidak sejalan dengan rezim hari ini. Seperti peretasan akun watchdog dan beberapa akun ketua Leon dan mahasiswa UI lainnya,” tutupnya.
Ferry / Z