Padang, Sumbarlivetv — STAI YASTIS (Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Tarbiyah ISLAMYAH ) mengelar Wisuda ke XXI di Grand Zuri Hotel Padang, Kamis, 31/8/23, dengan jumlah 25 siswa/ siswi

Ketua STAI Yastis Padang, Dr H Abd Rahman MA, menyampaikan kepada awak media saat giat wisuda ke – XXI, bahwa Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Tarbiyah Islamiyah (STAI-Yastis) Padang mewisuda 25 sarjana baru angkatan ke- XXI terdiri dari Sarjana Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI).

Ini merupakan Angkatan ke 2, pada tahun ini masih satu Prodi yaitu jurusan pendidikan agama Islam( PAI) dari total jumlah Alumni sebanyak lebih kurang 1.199 Orang yang sudah dilepas. ketua yayasan menjelaskan tentang universitas yang akan kita kembangkan dengan nama universitas Tarbiyah Islamyah Sumatera barat Indonesia yang bersifat kenegaraan dan berwawasan keagamaan.

Dr H Abd Rahman MA, menjelaskan bahwa STAI YASTIS Sumatera Barat Indonesia ini sudah punya sertifikasi kenegaraan dan keagamaan, kebudayaan Minang kabau. Kita harus menyikapi serta menindak lanjuti terhadap persoalan tentang kemajuan dunia ke depannya. Sekarang mengenai budaya- dan adat istiadatnya Minang Kabau telah terdiskualifikasi yang diakibatkan oleh kemajuan dunia terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.

selanjutnya kata Rahman, sehingga budaya terkesampingkan maka dengan sendirinya agama bisa hilang, dan Negara bisa menjadi kacau dan amburadul. Maka mulai dari sekarang kita siapkan strategi diri untuk menghadapinya semoga bisa terlaksana untuk berdirinya universitas tarbiyah Islamyahdi Sumatera barat ini dengan mempunyai visi dan misi tetap selalu berpacik erat berpegang teguh terhadap azas kebangsaan dan keagamaan serta kebuyaan yang diliki oleh Minang Kabau.

Setelah tuntasnya pembahasan tentang persoalan masalah keagamaan, kita akan mengacu mengarah kepada persolan yang lebih penting sekali terhadap Budaya Alam Minangkabau yang harus sekali kita bangkitkan untuk kedepannya karena, semuanya itu merupakan suatu sendi dasar sumber tentang kehidupan berbangsa dan bernegara didaerah Alam Minang Kabau. Dengan adanya berdiri sekolah tinggi semenjak tahun 1985 yang pendirinya salah seorang profesor bernamaNazar Bakrie dan Haji Jamil, kemudian baru menyusul diikuti oleh siswanya yang bernama Abdurrahman masrial sebagain ada dari mahasiswa yang unlimited, bebernya.

Sebenarnya perguruan tinggi Tarbiyah Islamyah selama ini sudah berorientasi ekonomi dan bisnis dari kalangan mana saja atau siapapun mereka akan diterima semua, tanpa adanya dinding pembatas. Hal yang seperti ini dilakukan jelas menurut analisa saya akan menghilangkan timbulnya terhadap pemikiran yang bersipat negatif secara bersama, pungkasnya ( bunga)

Tinggalkan Balasan